Biaya Investasi

Biaya Investasi: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Share:

Sebelum melakukan investasi jangka pendek maupun panjang, total biaya investasi adalah salah satu hal yang perlu Anda perhatikan dengan seksama. Hal ini bertujuan untuk mengurangi perasaan kecewa atau bingung yang mungkin muncul saat nominal investasi ternyata tidak sesuai dengan rencana perhitungan.

Perlu diketahui, setiap instrumen investasi tentu memiliki tingkat risiko yang cukup beragam, mulai dari rendah, menengah, hingga tinggi. Akibatnya, biaya investasi setiap instrumen pun juga berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, langsung simak pengertian biaya investasi selengkapnya dalam artikel berikut ini yuk!

Daftar Isi

Apa itu Biaya Investasi?

Pengertian biaya investasi adalah total biaya transaksi yang harus dibayarkan saat investor ingin membeli ataupun menjual instrumen investasi. Meski demikian, jumlah biaya investasi ini relatif rendah sehingga tidak terlalu mempengaruhi keuntungan investasi sebenarnya.

Akan tetapi perlu diingat, besaran biaya investasi berbeda-beda, tergantung jenis instrumen dan sekuritas atau platform yang digunakan. Misalnya ketika membeli cryptocurrency, selain modal, Anda juga perlu menambahkan sejumlah biaya yang digunakan untuk segala kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan instrumen investasi tersebut.

Baca juga: Apa itu Sekuritas? Pengertian, Jenis dan Tips Memilihnya

Contoh Biaya Investasi

Mengingat setiap instrumen memiliki rincian biayanya tersendiri, tentu Anda perlu mengetahui masing-masing contohnya. Beberapa contoh biaya investasi adalah sebagai berikut:

1. Biaya investasi emas

Seiring dengan banyaknya platform penyedia emas digital, kini investasi tersebut kian diminati oleh berbagai lapisan. Biaya-biaya apa saja yang termasuk ke dalam biaya investasi emas meliputi:

  • Biaya transaksi: Besaran biayanya berbeda-beda sesuai dengan kebijakan platform penyedia.
  • Biaya penyimpanan: Biaya ini berlaku apabila Anda menitipkan emas di sebuah lembaga.
  • Biaya cetak: Biaya ini khusus untuk investor yang berinvestasi emas digital. Anda memang bisa mencetak emas tersebut ke bentuk fisik, namun akan dibebankan biaya cetak mulai dari Rp70.000 hingga Rp100.000 per gram emas. 
  • Spread: Contoh biaya investasi ini didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli emas.

Baca juga: 13 Cara Mendapatkan Uang 500 Ribu Dalam Sehari dan Cepat

2. Biaya investasi saham

Saat memilih saham, jumlah yang harus Anda keluarkan sebagai biaya investasi adalah:

  • PPh atau Pajak Penghasilan: sebesar 0,01%
  • PPN atau Pajak Pertambahan Nilai: sebesar 0,03%
  • Komisi broker: pada Imbal jasa yang diserahkan investor untuk perusahaan sekuritas. Besarannya sekitar 0,15% hingga 0,25% dari transaksi. Ada juga yang sebesar 0,25% – 0,35% dari transaki. Biaya ini sudah termasuk PPN.
  • Biaya transaksi BEI (evy atau IDX levy): Biaya ini dikeluarkan sebagai tanda bayar jasa Anda pada pasar saham. Ketentuannya adalah untuk BEI 0,01%, biaya KSEI 0,01%, untuk kliring KPEI 0,01%, jaminan KPEI sebesar 0,01%. Jadi total biaya investasi adalah sebesar 0,04%.

Baca juga: Agio Saham: Pengertian, Manfaat, Jenis & Cara Menghitungnya

3. Biaya investasi reksadana

Untuk reksa dana, biaya-biaya apa saja yang termasuk ke dalam biaya investasi adalah sebagai berikut:

a. Investor

Biasanya, investor reksa dana akan mengeluarkan biaya-biaya berikut ini:

  • Biaya transfer bank.
  • Biaya untuk pengalihan reksa dana atau switching fee.
  • Biaya untuk menjual reksa dana atau redemption fee.
  • Biaya pembelian unit reksa dana atau subscription fee.

b. Reksadana

Untuk perusahaan penyelenggara reksa dana, contoh biaya investasi adalah:

  • Biaya registrasi untuk efek dan transaksi.
  • Biaya notaris dan auditor.
  • Biaya dana darurat untuk kebutuhan reksa dana.
  • Biaya untuk bank kustodian dan manajer investasi.
  • Biaya pajak.
  • Biaya cetak dan distribusi prospektus.
  • Biaya cetak dan distribusi laporan untuk reksa dana.

c. Manajer investasi

Umumnya, perusahaan manajer investasi mengeluarkan biaya seperti:

  • Biaya untuk pemasaran.
  • Biaya untuk penciptaan reksa dana seperti KIK, imbal jasa konsultan hukum, dan notaris akuntan.
  • Biaya cetak dan distribusi untuk prospektus awal.
  • Biaya cetak dan distribusi formulir kegiatan investasi reksa dana.
  • Biaya administrasi dalam rangka mengelola portofolio reksa dana.
  • Biaya pembubaran (apabila terjadi likuidasi).

Baca juga: Settlement Adalah: Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Cara Catat

4. Biaya investasi deposito

Jika tertarik membuka simpanan deposito di bank, biaya-biaya apa saja yang termasuk ke dalam biaya investasi adalah:

  • Biaya pajak sebesar 20% bagi nasabah yang menyimpan dana lebih dari Rp7,5 juta. Biaya ini dibayarkan setelah Anda jatuh tempo sesuai tenor atau melakukan penarikan.
  • Biaya penalti yang telah ditentukan oleh bank bagi nasabah yang ingin mengambil dana simpanan deposito dalam jangka waktu lebih awal dari kesepakatan. Namun perlu diingat, nasabah tidak akan mendapatkan bunga yang dijanjikan.

Baca juga: Apa itu Deposit dan Deposit dalam Kripto? Begini Caranya

5. Biaya investasi ORI

Untuk Anda yang tertarik investasi ORI atau Obligasi Ritel Indonesia, rincian daftar biaya investasi adalah:

  • Biaya transfer modal.
  • Biaya untuk materai.
  • Biaya beli di pasar primer.
  • Biaya rekening untuk penyimpanan dana surat berharga.
  • Biaya pelunasan untuk pokok ORI.
  • Biaya untuk pembelian kembali.
  • Pajak penghasilan 15%.
  • Biaya untuk MHP atau Minimum Holding Period.

6. Biaya investasi SBR

Savings Bond Ritel atau disingkat SBR adalah instrumen investasi pemerintah yang juga banyak dipilih oleh para investor. Rincian biaya investasi adalah:

  • Biaya untuk membuka rekening SBR.
  • Biaya transfer dana untuk membayar bunga atau kupon.
  • Biaya rekening penyimpanan SBR dalam waktu 1 tahun.

7. Biaya investasi cryptocurrency

Bila tertarik berinvestasi mata uang kripto, maka biaya-biaya apa saja yang termasuk ke dalam biaya investasi adalah:

  • Biaya pembelian aset.
  • Biaya penarikan dana dan deposit.
  • Biaya penjualan aset.

Baca juga: 11 Cara Mendapatkan Bitcoin Gratis Dengan Cepat dan Mudah

Cara Menghitung Biaya Investasi

Setelah mengetahui beberapa contoh biaya investasi, tentu Anda juga perlu memahami bagaimana cara menghitungnya. Agar lebih mudah penerapan cara menghitung biaya investasi adalah sebagai berikut:

Sebagai contoh, kamu memiliki saham X dengan total sebesar 10 juta rupiah (10 lot saham). Namun karena mengalami untung dengan harga per lembar sahamnya telah menjadi 500 rupiah, maka Anda bermaksud untuk menjualnya.  Berdasarkan kondisi tersebut, maka cara menghitung biaya investasi adalah sebagai berikut:

  • Transaksi jual : 10 x 100 x Rp500,00 = Rp5.000.000
  • Komisi broker : 0,08% x Rp5.000.000,00 = Rp4.000
  • Levy : 0,04% x Rp5.000.000,00 = Rp2.000
  • PPN : 0,03% x Rp5.000.000,00 = Rp1.500
  • PPh final : 0,1% x Rp5.000.000,00 = Rp5.000,00
  • Total dana diterima =  Rp5.000.000 – Rp12.5000 = Rp4.987.500

Demikian pembahasan mengenai pengertian biaya investasi, contoh, hingga cara menghitungnya. Meski dikenakan berbagai biaya, investasi tidak akan membuat Anda rugi dan tetap menghasilkan keuntungan. Apalagi bila Anda memilih instrumen sekaligus platform yang tepat seperti Bitocto. Yuk mulai lakukan pendanaan sekarang juga!

Baca juga: Investasi Jangka Panjang: Tujuan, Jenis, Contoh & Plus Minus

Share: