Visa dan Mastercard mengeksplorasi cryptocurrency dan sepertinya mereka akan mendukung cryptocurrency sebagai mata uang digital.
Raksasa jasa keuangan, Visa, nampaknya mulai menyesuaikan diri dengan cryptocurrency. Dalam sebuah blog berjudul “Meningkatkan pendekatan terhadap mata uang digital,” perusahaan ini berbicara mengenai karyanya sehubungan crypto dan mengatakan bahwa Visa percaya “mata uang digital memiliki potensi” untuk mengembangkan nilai pembayaran digital dan memungkinkan aksesibilitas di skala lebih luas.
“Maka dari itu, kami ingin turut membentuk dan mendukung peran yang akan dimainkan cryptocurrency pada uang masa depan. Kita berharap dapat berbagi lebih banyak dengan Anda sekalian mengenai karya ini di bulan-bulan berikutnya,” tulis perusahaan Visa.
Perusahaan ini juga memberitahu bahwa dirinya telah berkerjasama dengan perusahaan-perusahaan cryptocurrency seperti Coinbase dan memiliki investasi di Anchorage. Tim peneliti Visa nampaknya telah “menjelajahi ilmu teknologi blockchain” dalam beberapa tahun belakangan.
Visa bukanlah merupakan satu-satunya perusahaan yang mulai berfokus pada cryptocurrency, Mastercard juga mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaannya mendukung blockchain dan cryptocurrency dalam jasa keuangan. Mastercard mengumumkan sebuah program untuk meningkatkan basis mitra kartu crypto.
Baca Juga: Seberapa Penting Crypto & Apakah Cryptocurrency Masa Depan Kita?
Kedua perusahaan juga telah mendaftarkan paten dalam teknologi blockchain, dengan Mastercard memimpin 80 paten terhadap Visa yang memiliki 24 paten. Belum cukup jelas apakah kedua perusahaan ini akan meluncurkan cryptocurrency-nya sendiri. Para ahli mengatakan bahwa kemungkinan besar mereka akan berkarya dengan koin yang sudah ada, terutama stablecoins. Stablecoins merupakan kelas cryptocurrency yang didukung oleh aset cadangan, yang menjaga harganya dari ketidakstabilan, seperti Bitcoin.
Perlu diingat juga bahwa kedua Visa dan Mastercard merupakan salah satu mitra awal dari proyek cryptocurrency Libra yang dimiliki media sosial ternama Facebook. Meskipun kedua perusahaan telah menarik diri dari proyek tersebut, sepertinya mereka belum siap meninggalkan cryptocurrency.
Pandemi COVID-19 juga mendorong penggunaan cryptocurrency di seluruh dunia, sebagai bagian dari pertumbuhan pembayaran digital secara umum. Coca Cola Amatil baru-baru ini bermitra dengan platform aset digital Centrapay, untuk mengizinkan penggunanya membeli Coke menggunakan Bitcoin via aplikasi Sylo Smart Wallet. Survey dari agensi India, Bit2Buzz bulan Juni 2020 menemukan bahwa 75% dari populasi anak muda di India memiliki dan menggunakan cryptocurrency pada exchanges dan neo banks. Sebuah exchange cryptocurrency ternama di India juga menemukan pertumbuhan bulan ke bulan sebesar 400% dan 270% dalam volume perdagangan untuk bulan Maret dan April 2020 secara beruntun.
Baca Juga:
- Investasi Dan Perdagangan Cryptocurrency Legal Secara Syariah
- Update Pasar Crypto : Bitcoin, Ethereum, Ripple & Tron
- Update Pasar Cryptocurrency : Bitcoin, Ethereum & Ripple 7 Agustus 2020
- Pembeli Bitcoin: Siapa dibalik kenaikan pesat harga Cryptocurrency?
- Bitocto AMA Event with DigiByte (DGB) Recap
- Update Pasar Crypto 27 Juli 2020: Cryptocurrency Memuncak Serempak
Source : Verdict Staff on verdict.co.uk; Prasid Banerjee on livemint.com
Disclaimer : Metode, angka, teknik, atau indikator yang disajikan pada berita ini berasal dari sumber yang tertera, tidak boleh diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan menimbulkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan sebagai bahan edukasi dan informasi, dan bukan merupakan saran investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.