Anda tertarik dan berencana terjun dalam dunia investasi cryptocurrency? Jika iya, sudahkah Anda tahu mengenai token? Jadi sederhananya, token adalah salah satu aset digital dalam aset kripto selain coin.
Namun masih banyak yang mengira jika coin dan token adalah sebuah “sinonim” serta bisa saling menggantikan. Padahal, nyatanya kedua hal tersebut berbeda. Lalu, apa sih yang dimaksud token? Apa perbedaan token dan coin? Simak penjelasannya berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Token
Token adalah aset digital yang diterbitkan di atas blockchain pihak ketiga. Meskipun token mempunyai nilai pasar, namun token tidak termasuk jenis mata uang. Artinya, token adalah perwakilan dari aset dan/atau jenis utilitas tertentu saja.
Umumnya, tujuan dibuatnya token adalah untuk mempresentasikan kepemilikan dan digunakan pada aplikasi desentralisasi (dApps). Hal ini berarti para developer dapat menentukan berapa banyak jumlah token yang akan dibuat dan dikirimkan kemana.
Karena dihosting pada pihak lain, lebih tepatnya blockchain lain, maka para developer harus membayar sejumlah aset kriptonya. Misalnya, jika ingin menciptakan token di blockchain Ethereum, maka developer harus membayar sejumlah ETH supaya penggunanya bersedia melakukan validasi pada jaringan tersebut.
Para developer token juga harus mematuhi standar dari sistem blockchain yang digunakan, seperti di blockchain Ethereum ada ERC-20, ERC-271 untuk NFT (Non-Fungible Token), dan lain-lain.
Saat ini sudah ada banyak token yang beredar di pasaran dan menjadi token digital populer di kalangan para investor, seperti DAI, UMA, USDT (Tether), USDC (USD Coin), TRX (TRON), dan BAT (Basic Attention Token).
Baca juga: Apa itu Tron Coin (TRX)? Cara Kerja dan Harga Terbarunya
Perbedaan Token dan Coin
Perbedaan token dan coin yang paling mendasar adalah coin berjalan serta memiliki blockchain sendiri, dan digunakan untuk transaksi pembayaran serta investasi. Berbeda dengan token yang digunakan sebagai alat tukar saja supaya project dapat berjalan atau mengakses fitur-fitur tertentu hasil buatan kreator.
Selain itu, pembuatan coin berasal dari proses penambangan atau mining melalui mekanisme Proof of Work atau Proof of Stake. Sedangkan pembuatan token dilakukan dalam dApps (aplikasi terdesentralisasi) yang di-hosting di blockchain lain.
Baca juga: Mengenal Apa itu Proof of Work (PoW) dalam Cryptocurrency
Prinsip Token Kripto
Setelah mengetahui perbedaan token dan coin mulai dari definisi hingga kegunaannya, ternyata token juga memiliki beberapa prinsip tersendiri. Umumnya, prinsip token adalah sebagai berikut:
- Programmable, artinya token dijalankan atas protokol software dari sejumlah smart contract di blockchain utamanya.
- Permissionless, artinya token bisa digunakan oleh siapa pun tanpa perlu izin dari suatu pihak tertentu.
- Transparency, menunjukkan bahwa penggunaan token dapat dicatat dan diawasi oleh siapa saja.
- Trustless, yaitu dalam peredaran token tidak ada otoritas manapun yang bisa mengendalikannya.
Baca juga: Apa itu Basic Attention Token (BAT)? Pengertian dan Harganya
Jenis Token
Selain memiliki beberapa prinsip, token juga terbagi menjadi beberapa jenis. Lebih jelasnya, jenis-jenis token adalah sebagai berikut:
1. Token Utilitas
Jenis pertama dari token adalah token utilitas, dimana bertujuan untuk bisa memperoleh akses tertentu dari suatu project, misalnya penawaran produk atau suatu layanan. Token jenis ini sering diharapkan akan mengalami peningkatan nilai karena jumlah pasokannya terbatas.
2. Token Ekuitas
Seperti namanya, token ekuitas merupakan representasi maupun perwakilan dari suatu ekuitas atau saham suatu perusahaan.
3. Token Pembayaran
Hampir sama dengan fungsi coin sebagai pembayaran, namun dalam penggunaannya token ini lebih spesifik sebagai satu-satunya penggunaan pembayaran untuk suatu barang atau layanan.
4. Token Keamanan
Jenis selanjutnya dari token adalah token keamanan yang dikeluarkan oleh penjualan token awal (ITS) atau ICO. Token ini digunakan orang-orang untuk berinvestasi agar memperoleh keuntungan.
5. NFT (Non-fungible Token)
Selanjutnya ada token yang sedang ramai dibicarakan yaitu Non-fungible token atau NFT adalah sebuah token representasi dari collectible item atau hal-hal unik, seperti benda antik, karya sendi, atau koleksi kartu.
Baca juga: NFT Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan
6. Token Aset
Token aset merupakan sebuah token yang didukung oleh aset-aset nyata, misalnya properti atau emas.
7. Stablecoin
Jenis terakhir dari token adalah stablecoin, yaitu token yang digunakan sebagai perwakilan dari mata uang fiat, seperti Euro, Dollar AS, dan lain-lain.
Nah, itu dia informasi seputar token dan perbedaannya dengan coin. Intinya, token adalah salah satu aset digital dalam dunia cryptocurrency yang berada di blockchain lain untuk suatu project tertentu. Ingin tahu lebih dalam lagi seputar investasi cryptocurrency? Baca artikel serupa di Octopedia dan mulai investasi kripto Anda bersama Bitocto sekarang juga!
Baca juga: Apa itu USDT? Aset Kripto yang Banyak Diperjualbelikan