Reksadana adalah

Pengertian Reksadana, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan & Risiko

Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Reksadana adalah salah satu jenis investasi jangka pendek yang biasanya direkomendasikan bagi para pemula. Selain karena minim risiko, cara investasi reksadana juga cukup mudah untuk dipelajari. Bahkan, Anda tidak memerlukan modal besar dan proses pencairannya pun tergolong cepat.

Sehingga, apabila OctoMate baru saja terjun dalam dunia investasi, investasi reksadana adalah salah satu langkah tepat untuk memulai. Nah, agar lebih paham mengenai apa itu reksadana, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini sampai habis!

Apa itu Reksadana?

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27, pengertian reksadana adalah suatu wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari para pemodal, di mana nantinya dana bersama tersebut diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Manajer investasi ini biasanya merupakan sebuah lembaga profesional atau manajemen yang memang bertugas dalam kegiatan penanaman modal dan dipercayakan untuk mengelola dana bersama para investor. Nantinya, keuntungan akan Anda peroleh melalui pembagian dividen berkala atau bunga yang dibukukan pada Nilai Aktiva Bersih.

Cara Kerja Reksadana

Seperti disinggung sebelumnya, cara kerja reksadana adalah melalui peran manajer investasi dalam melakukan pengelolaan dana yang dikumpulkan dari para pemodal agar dapat memberikan keuntungan atau imbal hasil (return). Dana bersama tersebut nantinya didistribusikan ke sejumlah instrumen investasi lainnya, seperti obligasi, saham, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), deposito berjangka, dan lain-lain.

Di samping mengelola dana pemodal, manajer investasi juga bertanggung jawab melakukan pemantauan terhadap portofolio investasi terkait dan memberikan laporan kepada para investor secara rutin.

Jenis Reksadana

Nah, setelah memahami apa itu reksadana dan cara kerjanya, perlu OctoMate ketahui pula bahwa investasi satu ini terbagi ke dalam beberapa jenis. Adapun jenis reksadana adalah sebagai berikut.

1. Reksadana Pasar Uang

Salah satu jenis reksadana adalah reksadana pasar uang, yaitu investasi yang dilakukan ke instrumen pasar uang lainnya dengan kurun waktu di bawah satu tahun. Adapun instrumen penanaman modal yang ditawarkan pada reksadana ini ialah seperti sertifikat deposito, deposito berjangka, SBI (Sertifikat Bank Indonesia ), SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), dan jenis investasi pasar uang lainnya.

Reksadana pasar uang tergolong minim risiko dan cukup menjanjikan meskipun jumlah keuntungannya tak begitu besar dibanding jenis lainnya.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Investasi Terbaik, Wajib Tahu!

2. Reksadana Saham

Jenis lainnya dari reksadana adalah reksadana saham, di mana investasi setidaknya dilakukan sebesar 80% dalam bentuk saham. Bisa dibilang, jenis reksadana satu ini tergolong tinggi risiko dibanding lainnya, namun juga dapat memberikan tingkat return atau imbal hasil yang cukup besar.

3. Reksadana Pendapatan Tetap

Jenis reksadana pendapatan tetap (RDPT) merupakan salah satu jenis investasi yang cukup populer karena memiliki tingkat return yang relatif tinggi meskipun risikonya tergolong lebih besar dibanding reksadana pasar uang. Biasanya, reksadana ini melakukan investasi minimal sebanyak 80% ke dalam bentuk efek utang atau obligasi.

4. Reksadana Campuran

Seperti sebutannya, pengertian reksadana campuran yaitu suatu jenis investasi yang memadukan antara pasar uang, saham, maupun obligasi dalam portofolio. Jenis reksadana ini bisa dibilang cukup menjanjikan dan berpeluang besar dibanding RDPT dengan risiko lebih rendah daripada reksadana saham.

Keuntungan Investasi Reksadana

Perlu Anda pahami bahwa setiap investasi pada dasarnya memiliki risiko dan kelebihannya masing-masing. Untuk reksadana sendiri, terdapat beberapa keuntungan yang bisa OctoMate peroleh, terutama jika Anda masih pemula di dunia investasi. Adapun keuntungan investasi reksadana adalah sebagai berikut.

1. Penawaran Beragam

Seperti penjelasan sebelumnya, ada berbagai jenis reksadana yang bisa Anda pilih dalam berinvestasi. Anda pun bebas menentukan produk mana yang sekiranya cocok dan sesuai dengan budget maupun target Anda nantinya.

2. Mudah Dipelajari

Salah satu alasan mengapa banyak orang memilih reksadana adalah karena investasi ini mudah dipelajari dan prosesnya cukup praktis. Anda tidak perlu repot-repot memikirkan bagaimana mengelola dana investasi Anda, melainkan mendapat bantuan dari manajer investasi dalam mengatur dan memberikan laporan portofolio setiap waktunya. Maka dari itu, jika OctoMate baru ingin mencoba berinvestasi, cara investasi reksadana adalah pilihan tepat.

Baca juga: Investasi Sukuk Ritel Adalah: Cara Beli dan Keuntungannya

3. Bisa Secara Online

Semakin canggihnya teknologi saat ini tentu mempermudah segala jenis aktivitas manusia. Begitupun dalam hal transaksi keuangan, kini ada begitu banyak aplikasi online yang menyediakan layanan investasi reksadana dan bisa Anda akses melalui smartphone. Atau, Anda juga bisa melakukan investasi ini menggunakan layanan internet banking atau mobile banking.

4. Minim Risiko dan Modal Kecil

Reksadana adalah investasi yang dikenal dengan tingkat risiko rendah. Bahkan, Anda tidak perlu menyiapkan modal besar untuk tanam modal satu ini. Oleh karenanya, investasi reksadana kerap direkomendasikan kepada para pemula.

5. Dikelola Secara Transparan dan Profesional

Kelebihan investasi reksadana yang terakhir adalah Anda tidak perlu khawatir mengenai pengelolaannya. Sebab, manajer investasi akan mengatur dana himpunan para pemodal secara transparan dan profesional. Mereka tentu memiliki pengalaman dan juga pengetahuan tinggi dalam dunia pasar modal sehingga dipercayakan untuk mengelola jalannya investasi. 

Risiko Investasi Reksadana

Di samping kelebihannya di atas, investasi reksadana juga memiliki sejumlah risiko, di antaranya:

  • Risiko likuiditas, apabila sebagian besar pemodal melakukan redemption atau penjualan kembali hingga membuat investor sulit mencairkan dana.
  • Risiko penurunan nilai unit atau produk reksadana yang Anda miliki akibat fluktuasi.
  • Risiko penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) setiap unit reksadana bila manajer investasi gagal mengelola portofolio.
  • Risiko wanprestasi, yaitu jika manajer investasi tidak melakukan kewajibannya sehingga membuat pemodal mengalami kerugian.

Itu dia pembahasan mengenai apa itu reksadana, cara kerja, jenis, hingga kelebihan dan risikonya yang patut OctoMate ketahui. Meskipun reksadana adalah jenis investasi minim risiko, namun ada baiknya Anda mencari tahu secara mendalam mengenai instrumen terkait sebelum memutuskan untuk berinvestasi guna meminimalisir risiko kerugian. Selain itu, jangan lupa kunjungi blog Bitocto untuk mengetahui informasi seputar investasi lainnya!

Baca juga: Investasi Jangka Panjang: Tujuan, Jenis, Contoh & Plus Minus

Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin