ramalan bitcoin

Ramalan Bitcoin Terkait Halving Bitcoin Mei 2020: Harga BTC Melonjak Tajam? Berikut Pendapat Para Ahli

Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Mike Novogratz, pendiri bank aset digital, Galaxy Digital, sekali lagi menyuarakan prediksinya terkait ramalan Bitcoin (BTC) sehubungan halving Bitcoin yang akan terjadi pada Mei 2020. Menurut Novogratz, Cryptocurrency ini akan menembus $20,000 pada tahun ini.

Prediksi ini muncul beberapa bulan setelah Novogratz menyatakan bahwa BTC akan menyentuh $12,000, tepat sebelum reli harga baru-baru ini. Akankah Novogratz, yang dikenal dengan ramalannya yang berani — yang kebanyakan tidak meleset jauh — akan benar kali ini? Semakin dekatnya halving Bitcoin, para analis memiliki ramalan bitcoin yang berbeda-beda. Sebagian dari mereka skeptis dan tidak percaya dengan pernyataan Novogratz yang akan menjadi reli harga, sedangkan sebagian menganggap bahwa harga BTC belum bisa dinyatakan.

Apa yang begitu spesial dari halving Bitcoin?

Secara singkat, halving merupakan pengurangan 50% terhadap reward penambang Bitcoin, yang terjadi setiap empat tahun sekali dan berujung pada pengurangan jumlah Bitcoin yang dirilis ke pasar.

Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin, Ethereum & Ripple – FXStreet 19 Feb

Namun, yang lebih penting dari sisi teknikal dari masalah ini adalah fondasi keuangan: konsekuensi dari halving pasar. Pertanyaannya adalah apakah sejarah akan terulang lagi? Seperti halnya pada pasar manapun, mengandalkan data historis tetaplah menjadi hal yang penting dalam mengantisipasi pergerakan harga — terutama mengingat sejak halving pertama terjadi, Bitcoin telah meroket 1,000 kali nilainya.

Sejarah menunjukan bahwa setahun setelah halving pertama terjadi di 28 November 2012, harga Bitcoin meningkat ke $1,100 dari hanya $11 per BTC, ini merupakan kenaikan hingga 10,000%. Halving kedua, pada July 2016, menunjukan kenaikan dari $576 ke $650 ditengah peningkatan minat terhadap aset ini. Setahun kemudian, pada 9 Juli 2017, BTC meroket hingga $2,500, dimana terjadi peningkatan nilai hingga 434%.

Baca juga: Dimusuhi: Bitcoin, Ethereum, dan Ripple tetap Melangkah dengan Indah

Meski sejarah menunjukan hal yang berubah-ubah, semua faktor harus dipertimbangkan. Tetap saja, hal ini memberikan wawasan tentang perilaku yang memungkinkan dari kedua aset dan pasar, mengingat peristiwa penting yang terjadi seperti halving. Untuk para investor jangka panjang, halving yang akan datang dapat memberikan dampak berkelanjutan yang positif.

Kemungkinan kenaikan: Bitcoin merupakan aset deflasi

Beberapa pihak yang meyakinkan bullish (kenaikan) akan terjadi, mengatakan bahwa peristiwa halving akan menyebabkan kenaikan harga pada Bitcoin, seperti yang sudah terjadi sebelumnya.

“Salah satu nilai utama Bitcoin adalah gagasan kelangkaan aset digital,” terang Mati Greenspan, CEO dari perusahaan konsultan Cryptocurrency, Quantum Economics. “Kurang dari empat bulan, tingkat inflasi Bitcoin akan berubah dari 3.68% menjadi 1.8% per tahun. Semua hal sama, semakin berkurangnya jumlah koin beredar, maka harga pasar akan meningkat,” katanya. Dan Ia berfikir bahwa hal ini akan tetap seperti ini. “Hanya akan ada 21 juta dalam peredaran pasar memastikan Bitcoin tetap menjadi aset yang deflasi, yang didesain untuk meningkat nilainya seiring waktu,” jelasnya lagi. Menurut Greenspan, peristiwa halving “tidak hanya sebagai simbol pengingat dari konsep ini, melainkan tonggak nyata dimana pasukan token ini akan dikurangi.”

Baca juga: Harga Bitcoin Turun? Cek Update Harga Cryptocurrency Berikut

Paolo Ardoino, CTO Bitfinex, juga menyetujui hal ini. “Dari pengelihatan pasar keuangan, kita dapat melihat berkurangnya dorongan untuk menjual dikarenakan berkurangnya jumlah Bitcoin yang tersedia untuk para penambang,” jelasnya. “Ini cenderung akan memungkinkan kita untuk melihat adanya kenaikan harga Bitcoin yang cukup.”

Erik Voorhes, CEO dari Shapeshift menyatakan pada Decrypt bahwa halving merupakan pertanda dari pasar yang sehat. “Ini mendemonstrasikan perbedaan fundamental antara Bitcoin dan mata uang fiat: dapat diprediksi dan transparansi,” katanya. Selain itu, hal ini “menunjukan matematika yang bisa diprediksi dapat menggantikan keinginan subjektif para politisi dan bankir.”

“Dengan mata uang fiat, tidak ada yang tahu berapa banyak dollar yang ada, atau berapa banyak yang akan dicetak tahun depan, dan dengan demonstrasi halving dari Bitcoin ini, semua orang bisa tahu dengan pasti berapa banyak Bitcoin yang ada, berapa yang akan diciptakan tahun depan, dan bahkan bagaimana inflasi dalam 20 tahun kedepan.” Apa yang membuat angka naik, Voorhes tidak menyatakannya.

Baca Juga: Menjelang Halving Bitcoin Mei 2020: Beli Cryptocurrency dan Raih Profit Besar

Hal yang harus dipertimbangkan

Halving tidak bisa dihindari dan begitu pula konsekuensinya, apapun itu. Dengan segala perbincangan yang terjadi, agak sulit untuk dapat memahami ramalan bitcoin mengenai berapa harga Bitcoin sebelum atau nantinya setelah halving terjadi, tidak peduli apa kata sejarah. Namun jika kekuatan pasar tradisional diterapkan pada Cryptocurrency, analisis mendalam tentang sentimen investor harusnya menjadi indikator terbaik dari kemungkinan pergerakan harga.

Baca juga:

Sources : Julia Magas on CoinTelegraph.com; Robert Stevens on decrypt.co

Disclaimer : Metode, angka, teknik, atau indikator yang disajikan pada berita ini berasal dari sumber yang tertera, tidak boleh diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan menimbulkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan sebagai bahan edukasi dan informasi, dan bukan merupakan saran investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.


Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin