Pergerakan saham yang fluktuatif tentu membutuhkan langkah cermat dan tepat untuk meminimalisir kerugian. Salah satu cara bagi investor untuk memprediksi harga di pasar saham adalah menggunakan pola candlestick.
Teknik ini berfungsi untuk memetakan naik dan turunnya harga di pasar uang, mulai dari saham sampai kripto.
Pola candlestick adalah jenis grafik harga yang digunakan trader untuk melihat harga sekuritas tinggi, rendah, terbuka, dan penutupan di periode-periode tertentu. Dalam implementasinya, ada banyak pola-pola candlestick yang bisa diperhatikan.
Mengetahui macam-macam pola candlestick akan membantu Anda untuk mengetahui pola mana yang berpotensi menguntungkan dan meminimalkan risiko kerugian.
Melalui pola candlestick inilah, para trader bisa memantau pergerakan harga yang sedang terjadi. Yuk, simak artikelnya untuk macam-macam pola candlestick.
Daftar Isi
Pola Candlestick Single
Pola-pola candlestick single adalah candlestick yang paling mudah ditemukan karena hanya memiliki satu ruas atau tidak memiliki pasangan.
Terdapat beberapa jenis pola-pola candlestick single, yaitu:
Marubozu
Marubozu adalah salah satu jenis dari pola candlestick single yang bermakna “kepala botak”.
Marubozu memiliki bentuk berupa body candle yang tidak memiliki shadow atas dan bawah. Keberadaan Marubozu menjadi penanda bahwa tekanan bearish atau bullish sangat besar di periode-periode tertentu.
Bearish candlestick biasanya ditandai dengan warna hitam sedangkan bullish akan ditandai dengan candlestick berwarna putih.
Jika Anda melihat bullish Marubozu, itu artinya tekanan bullish sedang menguat.
Selain itu, Marubozu juga dinilai sebagai pola candlestick yang paling menguntungkan jika sedang terjadi bullish.
Akan tetapi, jika muncul bearish Marubozu maka hal itu menandakan tekanan bearish sangat kuat.
Long Candle
Long candle adalah salah satu pola candlestick yang khas dengan ukuran panjangnya.
Mirip dengan Marubozu, pola ini terdiri dari Long Bullish Candle dan Long Bearish Candle.
Perbedaannya terletak pada bayangannya dimana Long Candle memiliki bayangan lebih jelas sedangkan Marubozu tidak memilikinya.
Baca juga: Cara Membaca Candlestick pada Trading Agar Profit, Simple!
Spinning Tops
Pola candlestick berikutnya adalah Spinning Tops yang memiliki upper shadow dan lower shadow dengan ukuran panjang di sisi atas dan bawah.
Namun, ukuran bentuk pola candlestick ini terbilang kecil. Hal inilah yang menandakan bahwa pengaruh bearish dan bullish sama besarnya.
Perlu Anda ketahui bahwa pasar kemungkinan akan mengalami downtrend jika Spinning Tops muncul di ujung uptrend.
Sedangkan, pasar kemungkinan akan mengalami uptrend apabila candlestick ini muncul di ujung downtrend.
Doji
Doji adalah pola candlestick yang memiliki bentuk tipis seperti sebuah garis akibat dari harga open dan harga close yang sama.
Candlestick ini memiliki pola dengan karakteristik yang kompleks sehingga diperlukan adanya konfirmasi dari pola candlestick selanjutnya supaya Anda bisa lebih mudah untuk memperkirakan arah pasar.
Pola Doji sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu doji star, long-legged doji, dragonfly doji, gravestone doji, dan four price doji.
Hammer dan Hanging Man
Pola Hammer dan Hanging Man memiliki bentuk pendek dengan long lower dan short upper shadow.
Meskipun pola Hammer dan Hanging Man sering dianggap memiliki akurasi rendah, namun keduanya tetap berperan penting untuk memproyeksikan perubahan pada kekuatan pasar sebelum adanya perubahan arah tren.
Saat harga jatuh, maka palu memberi tanda bahwa harga terbuka dan tertutup di tingkatan yang berdekatan.
Sedangkan, saat palu terbentuk waktu harga naik, maka sumbu panjang akan menandakan dorongan penjual yang kuat.
Baca juga: Apa Itu Dow Theory? Pengertian dan Perannya dalam Trading
Pola Candlestick Double
Jika pola candlestick single memiliki satu ruas saja, maka pola-pola candlestick double terdiri dari dua ruas.
Ada beberapa macam-macam pola candlestick double yang diantaranya adalah sebagai berikut:
Engulfing Pattern
Engulfing Pattern adalah pola candlestick yang lebih mudah untuk diamati oleh trader, di mana probabilitas trading dengan pola tersebut cukup tinggi, khususnya pada kondisi pasar yang sedang trending.
Oleh karena itu, tidak sedikit dari trader yang kemudian mendapatkan profit melalui pola ini sebagai tanda untuk entry.
Pola candlestick ini dibagi menjadi dua jenis, yakni bullish engulfing dan bearish engulfing.
Anda bisa mengetahui pola ini dengan adanya candlestick yang memiliki panjang lebih dari candlestick sebelumnya.
Harami
Harami diambil dari bahasa Jepang yang bermakna “kehamilan” karena bentuk dari pola ini yang memiliki dua batang candlestick.
Badan batang kedua selalu memiliki ukuran yang lebih kecil dan letaknya di dalam jangkauan tubuh batang yang pertama. Candlestick ini merupakan kebalikan dari pola Engulfing Pattern.
Adanya bullish pada Harami dapat diidentifikasi melalui munculnya candlestick berukuran lebih kecil daripada candlestick sebelumnya yang merupakan candlestick bearish.
Sedangkan, bearish harami dapat diketahui dengan munculnya bearish candlestick yang berukuran lebih kecil dibandingkan candlestick sebelumnya.
Baca juga: Pengertian Stochastic, Kelebihan, dan Cara Membacanya
Dark Cloud Cover Dan Piercing Line
Dark Cloud Cover adalah pola bearish, sedangkan Piercing Line adalah pola bullish.
Pola-pola candlestick ini juga tidak kalah populer dengan pola lainnya dan mampu untuk membantu mempermudah Anda dalam menentukan letak entry.
Suatu pola dapat disebut sebagai bearish Dark Cloud Cover apabila harga high candlestick bearish lebih tinggi dibanding harga high candlestick bullish sebelumnya; harga close candlestick bearish lebih rendah dibanding harga close candlestick bullish sebelumnya; dan panjang candlestick bearish minimal setengah dari panjang candlestick bullish sebelumnya.
Disebut Piercing Line jika harga low candlestick bullish lebih rendah dibandingkan harga low candlestick bearish sebelumnya.
Selain itu, harga close candlestick bullish harus lebih tinggi dibanding harga close candlestick sebelumnya dan panjang tubuh candlestick bullish minimal setengah dari panjang tubuh candlestick bearish sebelumnya.
Tweezer
Sesuai namanya, bentuk pola candlestick Tweezer hampir sama seperti penjepit.
Tweezer ini biasanya terletak di bagian atas dan bawah dengan pola-pola yang menandakan adanya pembalikan arah trend.
Meski begitu, terkadang pola ini juga membutuhkan candle tambahan agar bisa mengkonfirmasi sinyal.
Pola Tweezer terbagi menjadi Tweezer Top dan Tweezer Bottom. Tweezer Top adalah bentuk hammer yang berdampingan.
Sedangkan, Tweezer Top adalah inverted hammer yang saling berdampingan.
Baca juga: Apa itu Scalping dalam Trading? Kenali Fakta dan Strateginya
Pola Candlestick Triple
Akurasi pada pola-pola candlestick triple tergolong yang paling tinggi sehingga banyak digunakan oleh para trader.
Terdapat tiga jenis untuk pola ini, yaitu:
Morning Star dan Evening Star
Pola Morning Star dan Evening Star didukung oleh koreksi yang lebih panjang dibandingkan dengan pola-pola candlestick lainnya.
Sehingga tidak mengherankan jika pola candlestick ini banyak digunakan oleh trader untuk berlomba-lomba dalam mendapatkan keuntungan.
Morning Star adalah indikasi dari bullish sedangkan Evening Star adalah indikasi dari bearish.
Pada Morning Star, candlestick pertama adalah indikator bearish yang merupakan bagian dari downtrend.
Candlestick kedua mempunyai tubuh berukuran lebih kecil yang bisa berupa indikator bullish atau bearish.
Hal tersebut merupakan petunjuk terjadinya keraguan di dalam pasar. Selain itu, di candlestick ketiga adalah indikator bullish yang lebih panjang daripada kedua.
Pola Evening Star bisa ditandai dengan candlestick pertama yang merupakan indikator bullish sebagai bagian dari uptrend.
Lalu, candlestick kedua memiliki bentuk berukuran lebih kecil, baik bullish maupun bearish tidaklah dianggap penting.
Selain itu, candlestick ketiga adalah indikator bearish yang lebih panjang dibandingkan dengan candlestick kedua.
Baca juga: Apa itu Wyckoff Pattern? Pengertian, Fase, dan Cara Kerjanya
Three White Soldiers Dan Three Black Crows
Kedua pola candlestick ini merupakan bagian dari kategori pola reversal. Artinya, jika formasi yang terbentuk sudah lengkap, maka harga diperkirakan berubah arah dari trend yang sebelumnya.
Jika harga sebelumnya bullish, maka akan berbalik turun menjadi bearish. Sedangkan, jika harga sebelumnya bearish, maka akan bertolak menjadi naik menuju arah bullish.
Agar lebih mudah bagi Anda untuk membedakannya, Three White Soldiers dianggap sebagai sinyal pola candlestick yang paling menguntungkan.
Artinya, tren bullish diperkirakan akan menguat. Apalagi jika pola ini muncul ketika downtrend masuk ke fase konsolidasi.
Pada umumnya, fase tersebut terjadi saat harga cenderung bergerak secara sideways.
Sebaliknya, pola Three Black Crows adalah pola bearish yang diketahui dengan adanya tiga candlestick bearish secara berurutan ketika terjadi uptrend.
Three Inside Up Dan Three Inside Down
Pola Three Inside Up menandakan adanya potensi terjadi pembalikan arah bullish secara reversal, di mana harga akan berbalik naik setelah terus mengalami penurunan.
Pada umumnya, pola candlestick ini menunjukkan tren yang sedang turun dimana tren turun adalah kemungkinan awal adanya kenaikan sebuah tren.
Dari pola inilah Anda bisa mengetahui kapan harus melakukan penjualan. Sedangkan, Three Inside Down adalah indikator yang diperuntukkan pada reversal downtrend.
Baca juga: Indikator Fibonacci: Dasar, Contoh, Strategi Penerapan
Pola Pinbar
Jenis-jenis pola pada Pinbar dinilai sebagai pola candlestick yang paling menguntungkan karena sering muncul pada chart.
Selain itu, jenis pola Pinbar juga lebih mudah dikenali oleh para trader dengan bentuknya yang khas, yaitu bayangan yang lebih panjang dibandingkan dengan tubuh dan ujung bayangan lawannya.
Semakin panjang bayangan dibandingkan dengan tubuh dan nose (lawan), maka akan semakin tinggi kemungkinan akan terjadinya reversal atau penerusan tren.
Terbentuknya pola Pinbar sebenarnya menandakan terjadinya sentimen pasar. Pada mulanya nilai pasar tergiring pada satu arah lalu berbalik arah dan hal ini akan meninggalkan jejak bayangan yang panjang.
Pola Inside Bar
Pola Inside Bar kerap kali muncul ketika tren telah mencapai titik tertinggi atau terendah.
Melalui pola ini, Anda bisa mengetahui karakteristik dari kedua batang candlestick, dimana salah satu batangnya berukuran lebih kecil dan letaknya berada di antara range batang induk.
Pola Reversal Multi Bar
Pola Reversal Multi Bar memiliki banyak candle dalam satu formasinya sehingga jarang sekali muncul.
Meski begitu, pola ini tetap bisa diandalkan karena tingkat akurasi sinyal trading yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pola candlestick yang lainnya.
Ciri khas dari bentuk pola ini terletak di bagian tiga batang atau bar yang berada di tengah namun berlawanan dengan bar terakhir.
Candle terakhir dapat menentukan akurasi pola ini hanya saat penutupan saja. Selain itu, pola ini akan memberikan konfirmasi reversal bullish setelah bar terakhir ditutup lebih rendah dari bar yang pertama.
Itu dia macam-macam pola candlestick yang sering muncul dan dapat menjadi acuan Anda untuk mengamati pergerakan harga saham.
Dunia saham adalah ladang bisnis yang menguntungkan dan juga berisiko. Membekali diri dengan sejumlah pengetahuan penting, seperti pola candlestick adalah salah satu cara untuk meminimalisir kerugian tersebut.
Baca juga: Pengertian Chart, Jenis, Contoh, dan Rekomendasi Penggunaan