Lagging indicator adalah indikator mengenai segala sesuatu yang telah terjadi sesuai dengan kondisi atau pertumbuhan ekonomi, finansial atau internal dalam sebuah bisnis.
Sedangkan, leading indicator merupakan prediksi tentang apa yang terjadi pada bisnis tertentu ke depannya.
Istilah leading indicator dan lagging indicator adalah terminologi standar dalam pengukuran dan pengelolaan kinerja. Namun perbedaan antara keduanya terkadang bisa sedikit kabur.
Oleh karena itu, Anda perlu memahami beda leading dan lagging indicator dan memastikan bahwa Anda telah memiliki kedua jenis metrik tersebut jika ingin membangun pemahaman yang akurat tentang kinerja.
Daftar Isi
Apa itu Lagging Indicator?
Arti harfiah dari lagging adalah tertinggal. Oleh karena itu, lagging indicator adalah metrik yang berfungsi memberi tahu Anda mengenai apa yang telah terjadi misalnya pendapatan, pertumbuhan revenue serta profit perusahaan.
Mengidentifikasi lagging indicator adalah hal yang sangat berguna bagi perusahaan Anda. Terlebih lagi, proses mengukur indikator ini juga luar biasa mudah. Namun, Anda perlu mengingat bahwa lagging indicator bukanlah segalanya.
Ketika perusahaan terlalu sering menilik ke belakang, maka mungkin terjadi keterlambatan dalam melakukan langkah-langkah preventif. Contohnya saja dalam persaingan bisnis.
Jika Anda terlalu yakin dengan laporan revenue maka Anda tidak dapat membuat prediksi mengenai langkah kompetitor yang mungkin berkehendak mencuri pelanggan Anda.
Ketika Anda tersadar, segalanya sudah terlambat dan tidak mungkin untuk menghentikan mereka.
Jadi, indikator lagging tidak bermanfaat dalam memberi prediksi melainkan hanya memberikan laporan tentang apa yang berhasil maupun apa yang tidak berhasil di masa lalu.
Baca juga: Laporan Perubahan Modal: Pengertian, Rumus & Cara Membuatnya
Salah satu kelemahan lain dari indikator lagging adalah indikator ini memiliki fokus pada statistika hasil. Ukurannya menitikberatkan pada angka-angka revenue dan pertumbuhannya. Padahal sebenarnya angka bukanlah hasil yang ingin Anda capai.
Sebagai ilustrasi, mari kita ambil contoh sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa transportasi. Indikator lagging akan memberikan data berupa angka-angka mengenai berapa kendaraan yang sampai ke tempat tujuan dengan cepat.
Selanjutnya, perusahaan akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki angka dalam lagging indicator. Fokusnya adalah mengubah layanan, mencari jalur alternatif dan membuat rute baru supaya kendaraan lebih cepat sampai.
Ini dapat berdampak negatif karena ada indikator lain yang lebih penting seperti kepuasan pelanggan. Jika Anda memotong rute melalui jalanan sempit belum tentu pelanggan akan merasa lebih puas.
Hasil akhirnya, Anda akan kehilangan pelanggan karena terlalu menempatkan fokus pada efektivitas berdasarkan statistik saja. Jadi, jangan sampai salah. Indikator lagging harus berjalan bersama dengan indikator leading.
Dengan memastikan bahwa lagging and leading indicators safety telah masuk ke pertimbangan utama, maka Anda dapat memahami dan meningkatkan kinerja secara efektif.
Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contoh
Leading Indicator vs Lagging Indicator vs Coincident Indicator
Cara terbaik dalam mengelola kinerja adalah menggabungkan wawasan dari lagging indicator dengan leading indicator Anda.
Di situlah letak beda leading dan lagging indicator:
- Leading indicator memprediksi hasil dan peristiwa di masa depan.
- Lagging indicator melihat kembali apakah hasil yang diinginkan tercapai.
Contoh implementasinya adalah seperti ini. Misalnya, Anda sedang mengendarai sebuah mobil.
Melihat ke depan untuk mengetahui jalanan di depan Anda adalah leading indicator-nya. Sedangkan, contoh lagging indicator adalah mengecek kaca spion dan melirik ke kendaraan di belakang Anda.
Baca juga: CAGR Adalah: Pengertian, Rumus dan Cara Menghitungnya
Indikator yang berisi laporan finansial seperti pendapatan bisnis termasuk ke dalam lagging indicator. Pasalnya, report tersebut memberi tahu mengenai apa yang telah terjadi dalam perusahaan.
Laporan tentang profit tahun lalu sebenarnya tidak dapat Anda gunakan untuk membuat prediksi pendapatan pada masa depan. Namun, indikator kepuasan pelanggan dapat menunjukkan kemungkinan penghasilan usaha Anda di masa depan.
Terlebih lagi, data kepuasan pelanggan akan menunjukkan kecenderungan konversi pelanggan baru menjadi pelanggan setia bisnis Anda. Dalam hal ini indikator kepuasan menjadi bagian dari leading indicator.
Sementara itu, coincident indicator adalah indikator yang meliputi apa yang terjadi pada saat ini. Indikator ini biasanya berfungsi sebagai konfirmasi dari leading indicator.
Baca juga: Return On Investment (ROI): Pengertian dan Cara Menghitungnya
Jenis-Jenis Lagging Indicator
Lagging indicator adalah tanda finansial yang menjadi jelas hanya setelah terjadi perubahan besar. Oleh karena itu, indikator lagging mengkonfirmasi tren jangka panjang, tetapi mereka tidak memprediksinya.
Ini berguna karena sering kali banyak leading indicator berubah-ubah, dan fluktuasi jangka pendek di dalamnya dapat mengaburkan titik balik atau memberikan sinyal palsu.
Melihat lagging indicator adalah salah satu cara untuk memastikan apakah pergeseran perekonomian benar-benar telah terjadi. Adapun jenis-jenis lagging indicator adalah sebagai berikut:
Lagging Indicator Perekonomian
Setiap negara biasanya akan mempublikasikan data-data indikator lagging dalam perekonomiannya dalam jangka waktu tertentu.
Contoh lagging indicator tersebut meliputi jumlah pengangguran, indeks harga konsumen dan pergerakan nilai tukar uang.
Baca juga: Kegiatan Ekonomi Adalah: Arti, Tujuan, Jenis & Contohnya
Technical Lagging Indicator
Contoh lagging indicator lainnya adalah technical lagging indicator saham saat ini, yang merupakan hasil akhir setelah pergerakan harga tertentu terjadi.
Salah satu contoh indikator teknis adalah persilangan rata-rata pergerakan harga.
Business Lagging Indicator
Lagging indicator dalam bisnis adalah salah satu jenis key performance indicator (KPI) yang mengukur kinerja bisnis setelah terjadinya fakta, seperti penjualan, kepuasan pelanggan, atau penurunan pendapatan.
Bisnis dapat menggunakan banyak tools untuk mengukur, melacak, dan membandingkan berbagai indikator kinerja.
Data statistik biasanya dapat Anda temukan dalam berbagai indikator. Lagging indicator adalah salah satu cara untuk memperoleh data mengenai achievement kinerja dan laporan revenue di masa lampau.
Namun bukan berarti mengambil langkah yang sesuai dengan lagging indicator adalah segalanya. Anda perlu menggabungkan hasil dan prediksi untuk mendapatkan output yang maksimal dalam bisnis investasi.
Baca juga: Biaya Investasi: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya