Investasi adalah bentuk kegiatan penanaman modal di sebuah emiten saham atau pasar modal dengan tujuan memperoleh keuntungan. Di Indonesia sendiri, investasi semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan. Seiring dengan hal tersebut, jenis investasi juga mulai berkembang dan banyak dikenal masyarakat.
Meskipun istilah investasi lebih banyak dikaitkan dengan saham, jenis-jenis investasi ada beragam. Pemilihan investasi dapat disesuaikan berdasarkan tujuan, apakah investasi jangka panjang atau jangka pendek. Lalu, apa saja jenis investasi jangka panjang dan pendek? Yuk, simak artikel di bawah ini untuk menemukan jawabannya.
Daftar Isi
Jenis-Jenis Investasi berdasarkan Tujuannya
Investasi dapat dikategorikan berdasarkan beberapa pengelompokan, salah satu diantaranya berdasarkan tujuannya. Dalam hal ini, investasi dibagi atas dasar periode waktu atau lama waktu investasi. Berikut penjelasannya:
Investasi jangka pendek
Jenis investasi jangka pendek umumnya hanya berlangsung selama satu sampai tiga tahun saja, bahkan ada yang kurang dari satu tahun. Mengapa hal ini penting? Tujuan investasi dapat menjadi acuan dalam memilih investasi.
Jika, seseorang berniat untuk melakukan investasi hanya dalam jangka pendek, maka ia disarankan memilih instrumen yang rendah risiko.
Pergerakan nilai dalam dunia investasi seringkali mengalami fluktuasi yang tidak menentu. Apabila memiliki tujuan investasi jangka pendek dan memilih instrumen dengan risiko tinggi, maka kemungkinan risiko kerugian akan semakin besar.
Oleh karena itu, investor jangka pendek disarankan memilih instrumen dengan likuiditas tinggi, fluktuasi stabil, dan bisa memberikan penghasilan tetap.
Beberapa instrumen yang disarankan untuk jenis investasi jangka pendek adalah reksadana pasar uang dan deposito. Mengapa saham tidak disarankan sebagai instrumen jenis investasi jangka pendek? Membeli saham sama artinya dengan membeli sebuah bisnis dan perkembangan sebuah bisnis tentu tidak bisa dinilai dalam waktu singkat.
Baca juga: 5 Jenis Investasi Jangka Pendek Menguntungkan Bagi Pemula
Investasi jangka menengah
Jenis-jenis investasi berikut berlaku jika seseorang melakukan investasi dengan tujuan finansial sekitar tiga sampai sepuluh tahun. Investasi ini biasanya dilakukan ketika seseorang memiliki suatu target dalam waktu yang tidak terlalu lama namun tidak terlalu dekat.
Dengan melakukan investasi, maka modal yang ia simpan memiliki kemungkinan untuk menghasilkan keuntungan.
Seseorang yang memilih jenis investasi jangka menengah dapat memilih instrumen dengan risiko yang juga menengah. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan. Beberapa instrumen yang disarankan untuk investasi ini, seperti obligasi swasta, reksadana campuran, dan reksadana pendapatan tetap.
Investasi jangka panjang
Investasi yang masuk kategori jangka panjang adalah investor yang tujuan investasinya diatas 10 tahun. Pada umumnya, tujuan investasi ini untuk keperluan di masa depan, seperti dana pensiun, dana pendidikan anak, pemberian warisan, atau biaya pernikahan.
Oleh karena itu, memilih instrumen dengan risiko tinggi bisa dilakukan untuk investasi ini. Sederhananya, semakin lama jangka investasi, semakin banyak pilihan instrumen untuk dipilih. Investor bisa memilih instrumen mulai dari risiko rendah, moderat, dan tinggi. Contoh instrumen untuk investasi ini, seperti saham, logam mulia, reksadana saham, dan properti.
Baca juga: Investasi Jangka Panjang: Tujuan, Jenis, Contoh & Plus Minus
Jenis-Jenis Investasi berdasarkan Instrumennya
Sebelum memulai investasi, Anda bisa memilih investasi berdasarkan instrumen yang sesuai dengan tujuan. Pemilihan ini juga bisa didasarkan sesuai tingkat risiko masing-masing instrumen. Beberapa instrumen memiliki risiko tinggi, sehingga cocok untuk Anda dengan jenis investasi jangka panjang. Berikut beberapa investasi berdasarkan instrumennya:
Saham
Investasi berupa saham menjadi yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia. Saat ini, pembelian saham juga terbilang lebih mudah dengan hadirnya banyak platform investasi online. Saat membeli saham, itu artinya Anda memiliki hak atas sebuah saham di perusahaan tersebut.
Dengan demikian, Anda juga berhak atas perolehan dividen sejumlah saham yang dimiliki di perusahaan tersebut. Selain itu, saat harga saham mengalami kenaikan, Anda juga berhak atas keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual saham. Pada intinya, perkembangan bisnis dari perusahaan tempat Anda membeli saham merupakan faktor utama kinerja saham Anda.
Oleh karena itu, nilai fluktuasi yang tinggi membuat saham cenderung berisiko dan kurang sesuai sebagai jenis investasi untuk pemula. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan nilainya, mulai dari faktor politik, ekonomi, dan peristiwa tertentu.
Reksadana
Selain saham, nama reksadana juga cukup populer sebagai pilihan investasi masyarakat Indonesia. Reksadana adalah media yang digunakan untuk menghimpun dana sekelompok orang atau masyarakat. Jika dengan membeli saham Anda perlu senantiasa memantau perkembangan dan kondisi pasar saham, membeli Reksadana artinya ada pihak yang akan mengelola akun Anda.
Dalam kasus ini, investor cukup menyediakan modal untuk diinvestasikan. Selanjutnya, manajer investasi akan mengelola modal tersebut. Jika terdapat keuntungan, maka akan dibagi secara merata kepada seluruh pemberi modal atau investor yang tergabung. Oleh karena itu, reksadana dianggap lebih aman jika dibandingkan dengan saham dan lebih sesuai sebagai jenis investasi untuk pemula.
Baca juga: Pengertian Reksadana, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan & Risiko
Aset kripto
Memasuki era digital saat ini, investasi pada aset kripto semakin banyak digemari oleh masyarakat. Penggunaan mata uang digital berupa koin dan token ini dilakukan murni secara virtual tanpa ada bentuk aset fisik. Pengelolaan dan pergerakan nilai mata uang digital kripto tidak bergantung pada bank dan tidak terpengaruh oleh kurs.
Meskipun terkesan praktis melalui media digital, proses investasi pada kripto tidak mudah dan penuh dengan risiko. Ada banyak jenis mata uang kripto yang bisa Anda pilih sesuai tingkat risiko, harga, dan nilainya. Jika Anda tertarik untuk memulai investasi kripto, Bitocto menyediakan layanan untuk pembelian aset kripto melalui website kami.
Baca juga: Cryptocurrency Adalah: Jenis, Cara Kerja dan Penggunaan
Deposito
Jenis investasi yang menjadi bagian dari perbankan ini termasuk dalam investasi dengan risiko kecil. Meskipun konsepnya hampir sama dengan menabung pada umumnya, dimana Anda menyimpan uang di bank, deposito memiliki suku bunga lebih besar. Selain itu, jangka waktu pada deposito juga jelas, mulai dari tiga sampai 12 bulan.
Selain itu, deposito juga terbilang aman jika dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Semakin besar jumlah deposito yang tersimpan, maka semakin besar pula keuntungannya.
Oleh karena itu, investasi deposito sesuai untuk investasi jangka pendek dan jenis investasi yang menguntungkan, meskipun juga tidak menutup kemungkinan untuk jenis investasi jangka panjang.
Obligasi
Obligasi juga dikenal sebagai surat utang. Investasi ini banyak dijumpai pada bisnis yang melayani jasa pinjaman modal. Singkatnya, cara kerja obligasi, yaitu adanya sebuah kesepakatan antara pihak penerbit dan pihak pemegang obligasi.
Dokumen kesepakatan akan memuat janji dari penerbit untuk memberikan imbalan berupa suku bunga pada periode waktu tertentu beserta utang pokok kepada pemegang obligasi.
Investasi pada instrumen obligasi termasuk ke dalam investasi yang berisiko karena jika pihak peminjam modal mengalami kebangkrutan, maka besar kemungkinan utang modal yang diberikan tidak bisa kembali,
Logam mulia
Salah satu logam mulia yang paling banyak dipilih sebagai jenis investasi adalah emas. Jenis investasi ini terbilang populer terutama untuk investasi jangka panjang. Nilai fluktuasi logam mulia juga terbilang rendah bahkan harganya cenderung selalu naik secara signifikan.
Oleh karena itu, investasi logam mulia termasuk cocok sebagai jenis investasi untuk pemula karena kestabilan nilainya terutama saat pasar saham mengalami penurunan.
Properti
Investasi menggunakan properti tidak menggunakan uang secara langsung sebagai instrumen, melainkan benda, seperti, tanah atau bangunan. Jenis investasi berupa properti merupakan pilihan yang cocok untuk jangka panjang karena nilai properti juga cenderung naik di setiap tahunnya.
Bahkan persentase peningkatan untuk jenis investasi properti mencapai 15-20% setiap tahun. Selain menguntungkan, investasi properti juga memiliki risiko yang terbilang aman.
Nah, itu dia jenis investasi yang terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan tujuan dan instrumennya. Pada intinya, menentukan tujuan investasi adalah kunci utama sebelum memulainya.
Melalui langkah tersebut, Anda bisa menentukan jangka waktu dan instrumen yang cocok untuk tujuan tersebut. Jadi, sudahkah Anda menentukan jenis investasi yang cocok?
Baca juga: Begini Cara Investasi Bitcoin Pemula Agar Untung Maksimal!