NFT adalah aset yang saat ini sedang banyak diperbincangkan dalam dunia cryptocurrency. Bahkan, data dari DappRadar menunjukkan bawah pada kuartal III, penjualan NFT mencapai US$10,7 miliar atau berkisar Rp152 triliun di seluruh dunia.
Aset digital dalam bentuk NFT memiliki sertifikat untuk menunjukkan keasliannya. Tak tanggung-tanggung, satu karya di NFT bisa mencapai milyaran rupiah dalam penjualannya. Jadi sebenarnya apa itu NFT? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Apa itu NFT?
Non-fungible Token atau NFT adalah aset digital yang mewakili aset di dunia nyata. Sama saja seperti sebuah sertifikat bagi pemilik karya, seperti foto, video atau gambar dalam bentuk virtual. Karya tersebut nantinya akan ada pada blockchain, sehingga tidak bisa dilakukan duplikasi.
Dalam beberapa waktu terakhir, NFT crypto telah menjadi tren investasi dan minat masyarakat untuk melakukan jual beli aset serta karya digital melaluinya juga makin meningkat. Tak hanya karya seni, NFT diprediksi akan masuk dalam industri game di masa depan.
Mengacu pada data dari DappRadar, Pada kuartal III 2021, total penjualan NFT berhasil mencapai angka $US 10,7 miliar atau setara dengan Rp152,3 triliun. Peningkatan ini cukup tajam, dimana pada kuartal sebelumnya (II) hanya US$1,3 miliar dan US$ 1,2 miliar pada kuartal pertama.
Baca juga: 15+ Game NFT Penghasil Uang Kripto Terbaik yang Bisa Dicoba
Karakteristik NFT
NFT adalah aset digital yang harus dibeli dan tidak dapat ditukarkan antar NFT lainnya, karena dia memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Meski ingin bertukar dengan teman, Anda tetap harus melakukan transaksi jual beli.
Nah, lalu apa saja karakteristik dari NFT itu sendiri? Berikut penjelasannya.
Tidak Dapat Dipecah Menjadi Lebih Kecil
Jika dalam saham, Anda bisa membeli mulai dari jumlah kecil seperti 1 lot, 2 lot atau 3 lot. Sama halnya bitcoin yang bisa dipecah menjadi satuan lebih kecil bernama satoshi dan uang koin.
Namun, berbeda dengan non-fungible token. NFT adalah karya seni berjumlah satuan yang langka dan hanya bisa dibeli secara utuh. Sama halnya seperti ketika Anda membeli lukisan di dunia nyata, pasti harus membelinya secara utuh dan tidak bisa dibagi-bagi menjadi sobekan.
Mudah Dilakukan Pelacakan
Cukup mudah melakukan pelacakan siapa pemilik suatu NFT. Hal ini karena NFT berisi data-data yang diperlukan untuk mengidentifikasi pembeli sekaligus pembuatnya.
Hanya Dapat Dipakai pada Platform yang Sama
Contoh mudahnya begini, developer asala Amerika Serikat, Larva Labs menciptakan sebuah karakter untuk platform Cryptopunk. Nah, karakter tersebut juga hanya bisa digunakan dalam platform Cryptopunk dan tidak bisa di platform lain. Meskipun platform lain itu berada di blockchain ataupun dibangun oleh Larva Labs.
Baca juga: Ini Arti Token dan Perbedaannya dengan Coin dalam Kripto
Perbedaan NFT dan Crypto
Apa itu NFT crypto? seringkali orang mendengar istilah NFT Crypto, tak heran karena NFT memang erat kaitannya dengan kripto. Namun, pada dasarnya kedua instrumen itu berbeda. Kripto adalah mata uang yang cara kerjanya dengan tukar-menukar.
Sedangkan, NFT adalah karya berwujud yang diperjual belikan. Nah, proses jual beli ini bisa menggunakan mata uang kripto atau bitcoin. Begitulah sebenarnya hubungan antara kripto dan NFT.
Baca juga: Cryptocurrency Adalah: Jenis, Cara Kerja dan Penggunaan
Cara Kerja NFT
Cara kerja NFT sebenarnya cukup sederhana. NFT adalah adet digital yang diperjualbelikan melalui platform digital atau marketplace global, seperti Rarible, Cryptopunks dan OpenSea. OpenSea sendiri mencatat penjualan sebanyak US$3,4 miliar per Agustus 2021 atau setara dengan Rp48,8 miliar.
Adapun mata uang yang digunakan untuk bertransaksi NFT crypto adalah Ethereum (ETH) dan dollar. Lalu apa saja produknya? Umumnya, produk-produk NFT diantaranya video, foto, gift, musik, gambar, avatar hingga tweet. Misalnya saja, Jack Dorsey, pendiri twitter telah menjual tweet pertamanya sebagai NFT sebesar $US2,9 juta.
Tidak Bisa Dihancurkan
NFT telah dilengkapi dengan fitur canggih bernama Smart Contract. Dimana, adanya futur ini membuat NFT yang terdapat pada blockchain tidak bisa ditiru, direkayasa, diduplikat maupun dihancurkan.
Baca juga: Apa itu Smart Contract dalam Kripto? Ini Cara Kerjanya
Kelebihan dan Kekurangan NFT
NFT adalah aset digital atau yang saat ini telah menjadi salah satu instrumen investasi dengan peminat sekaligus keuntungan besar. Tentu saja membuat banyak orang tertarik bukan?
Namun, pasti setiap instrumen memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi yang belum paham, yuk pelajari kelebihan serta kekurangan NFT pada penjelasan berikut ini.
Kelebihan
Berikut beberapa kelebihan dari NFT:
- NFT tidak bisa direkayasa, dihapus ataupun di hancurkan.
- NFT sudah dilengkapi dengan smart contract.
- Semakin langka, maka nilai jual objek akan semakin tinggi.
- NFT adalah aset yang unik dan bisa dijadikan sebagai koleksi. Anda bisa mengoleksi berapapun karya di NFT sebagai aset sekaligus koleksi, lalu menjualnya di masa depan.
- NFT cukup terpercaya karena pengguna token tidak bisa ditukarkan.
Kekurangan
Berikut beberapa kekurangan dari NFT:
- Termasuk dalam jenis pasar spekulatif.
- NFT tidak ramah pengguna karena belum ada aturannya.
- Meski cenderung aman, namun tetap ada kemungkinan NFT dicuri karena berbentuk aset digital.
- Tidak bisa dibeli dengan harga lebih kecil atau kredit, sehingga harus langsung membayar secara penuh saat membelinya.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu NFT, bagaimana cara kerjanya hingga kurang lebihnya sebagai investasi dalam dunia kripto. Jika Anda memiliki suatu karya, baik dalam bentuk lagu, video maupun gambar, mungkin ini adalah kesempatan Anda untuk memperoleh keuntungan berlimpah. Selamat mencoba!
Baca juga: NFT Art, Pahami Pengertian, Contoh, Cara Menjual dan Membeli