mata uang digital

Laporan WEF: 40 Bank Sentral Pertimbangkan Mata Uang Digital

Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Puluhan Bank Sentral di seluruh dunia saat ini atau segera akan melakukan percobaan dengan Central Bank Digital Currencies (CBDC) atau bank sentral mata uang digital, demikian disampaikan dalam laporan di World Economic Forum (WEF) baru-baru ini.

Sementara itu, mengutip laporan Bank for International Settlements (BIS) pada Januari 2019, WEF menyatakan bahwa setidaknya 40 bank sentral di seluruh dunia sedang melakukan proyek penelitian dan pilot project dengan teknologi blockchain yang bertujuan untuk mengatasi masalah seperti inklusi keuangan, efisiensi pembayaran, dan keamanan siber. Laporan tersebut menyatakan bahwa CBDC menerbitkan distributed ledger dan dapat melakukan transaksi secara peer-to-peer, hal ini nantinya memungkinkan proses transaksi yang lebih cepat dan hemat biaya.

Laporan tersebut juga mencantumkan potensi untuk meningkatkan prosedur-prosedur Know Your Customer (KYC) dan Anti Pencucian Uang (AML), mengurangi pengelabuan pajak, korupsi dan aktivitas terlarang lainnya, serta memberikan alternatif bagi teknologi pembayaran sektor swasta.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa bank harus mempertimbangkan tantangan teknologi blockchain, termasuk skalabilitas transaksi, manajemen utama, kecepatan transaksi, serta risiko terhadap stabilitas keuangan dari disintermediasi bank. WEF memaparkan sepuluh kasus yang menggunakan distributed ledger technology  (DLT) di bank-bank sentral termasuk pengembangan mata uang digital bank sentral ritel, penyelesaian surat berharga antar bank, penerbitan obligasi hingga rantai pasok uang tunai.

Teknologi blockchain berpotensi mengurangi biaya dan waktu secara signifikan pada transaksi perbankan lintas batas negara, meningkatkan efisiensi bank, tetapi juga memberi tekanan pada pendapatan non jasa atau fee based income. Dalam laporan Moody Investors Service yang dipublikasikan pada 16/4/2018 menyebutkan bahwa teknologi blockchain membuat transaksi lintas batas lebih cepat dan lebih murah. Hal ini bisa menjadi kredit positif bagi bank karena meningkatkan efisiensi dan jadi kredit negatif karena menekan fee based income.

Jadi mulailah mengetahui cryptocurrency sebagai mata uang digital dan ketahuilah platform jual beli bitcoin terbaik yang ada di Indonesia.

Baca Juga:

Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin