Akhir-akhir ini, berbagai macam jenis investasi semakin naik. Banyak masyarakat, khususnya millennial, yang mulai tertarik untuk menjadi investor. Lalu apa sebenarnya investor? Investor adalah seseorang yang menanamkan modal atau berinvestasi dalam instrumen tertentu.
Mungkin sudah banyak dari Anda yang mengetahui istilah ini, tapi belum memahami seluk beluk di dalamnya. Mengingat manfaatnya untuk masa depan cukup banyak, yuk pahami apa yang dimaksud dengan investor dan bagaimana cara menjadi investor berkualitas.
Daftar Isi
Pengertian Investor
Investor adalah orang yang melakukan investasi. Secara umum istilah “investor” mengacu pada individu atau organisasi yang berinvestasi dalam bisnis atau perusahaan. Tujuan dari investasi itu sendiri adalah untuk memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukan.
Investor menempatkan dananya pada suatu tempat yang disebut emiten. Tugas emiten adalah menggunakan dan menangani modal untuk kegiatan usaha. Kemudian, keuntungan itu akan dikembalikan dalam bentuk uang kepada investor. Oleh karena itu ada timbal balik positif antara kedua belah pihak.
Baca juga: Apa Itu Investasi, Pengertian Dan Jenis Investasi Terbaik 2021
Tugas Investor
Apa yang harus dilakukan oleh investor setelah menanamkan modalnya? Pada umumnya, ada 4 tugas investor, diantaranya sebagai berikut.
1. Mencari Peluang Investasi semaksimal Mungkin
Menjadi seorang investor adalah pekerjaan yang menuntut Anda untuk selalu memutar otak dan berpikir cepat. Mengapa? Karena sebagai investor, Anda tidak hanya berbicara tentang uang. Melainkan harus spesifik dalam menempatkan uang pada produk investasi yang tepat.
2. Melihat Potensi Return serta Risiko Investasi
Sebagai pemilik modal, hampir setiap hari Anda pasti disibukkan dengan perhitungan mengenai return dan risiko dari suatu peluang investasi yang ingin dipilih. Hal ini penting untuk dilakukan seorang investor. Mengingat, return dan risiko investasi terkadang melenceng dari realita.
3. Implementasi Rencana Investasi
Setelah Anda melakukan analisis dan menghitung return serta risiko dari peluang investasi, Anda dapat memulai aktivitas investasi yang sebenarnya.
4. Evaluasi Laba Atas Investasi Secara Berkala
Sama seperti ketika bekerja di sebuah perusahaan, tentu saja Anda akan menerima evaluasi bulanan atas kinerja Anda. Hal ini juga berlaku untuk seorang investor, Anda perlu mengevaluasi kinerja investasi Anda untuk menyusun strategi yang lebih baik.
Baca juga: Return Adalah: Definisi, Jenis, Komponen, Faktor & Contohnya
Jenis-Jenis Investor
Jenis investor dibagi menjadi dua, yaitu investor yang mengatasnamakan individu dan instansi. Berikut masing-masing penjelasannya.
Investor Institusional
Investor jenis ini adalah organisasi atau perusahaan yang berinvestasi pada saham atau instrumen keuangan lainnya. Dalam berapa kasus, mereka mengumpulkan uang dari investor ritel seperti individu atau usaha kecil dan kemudian berinvestasi membangun portofolio besar. Pada jenis institusional, contoh investor adalah reksadana.
Investor Ritel
investor ritel adalah investor yang melakukan penanaman modal atas nama sendiri atau perorangan. Dimana, jual belinya melalui perantara broker. Investor ritel dibagi menjadi 3 kelompok menurut metode pemilihan saham.
- Investasi nilai adalah metode khusus yang dilakukan dengan mencari nilai intrinsik relatif tinggi dibandingkan kapitalisasinya.
- Investasi pendapatan merupakan metode pemilihan saham perusahaan yang bergantung pada dividen perusahaan, sehingga pendapatannya aman dan teratur.
- Investasi pertumbuhan adalah strategi yang berfokus pada pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Karakteristik Investor
Investor adalah pekerjaan yang juga dibedakan menjadi beberapa karakteristik berdasarkan profil risiko mereka. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Investor Konservatif
Investor konservatif merupakan tipe investor safe-haven dengan kecenderungan memiliki profil risiko yang rendah (risk averse). Kategori ini lebih memilih instrumen investasi yang menawarkan return stabil meski tidak terlalu besar. Seperti berinvestasi di reksadana, emas atau deposito.
2. Investor Moderat
Investor moderat memahami bahwa ada risiko jangka pendek, tetapi di satu sisi mereka juga menginginkan return yang lebih tinggi. Oleh karena itu jenis ini sangat cocok untuk mengambil instrumen investasi seperti reksa dana pendapatan tetap atau campuran.
3. Investor aktif
Semakin tinggi return semakin tinggi risikonya. Pada tipe ini, karakteristik investor adalah menerima jenis investasi yang berisiko tinggi (risk-taker). Mereka memiliki keberanian untuk mengambil risiko besar. Instrumen yang dipilih biasanya seperti saham, forex bahkan properti.
Baca juga: 5 Jenis Investasi Jangka Pendek Menguntungkan Bagi Pemula
Cara Menjadi Investor yang Baik
Menjadi investor adalah pekerjaan yang susah-susah gampang. Karena itu, berikut beberapa tips umum yang harus diterapkan apabila Anda seorang investor permula
Edukasi Diri Tentang Investasi
Agar tidak tersesat, langkah pertama dalam cara menjadi investor adalah dengan mengedukasi diri sendiri tentang apa itu investasi, berbagai alat investasi dan cara kerjanya.
Mulai Berinvestasi Lebih Awal
Berinvestasi adalah cara untuk membangun aset jangka panjang. Maka dari itu, mulailah menginvestasikan aset Anda sejak dini. Semakin cepat Anda berinvestasi di beberapa instrumen semakin cepat keuntungannya.
Membangun Sistem Pengelolaan Dana Investasi
Selanjutnya, cara menjadi investor adalah menyempurnakan sistem pengelolaan dana investasi. Ada dua sistem yang bisa Anda coba untuk mengelola dana investasi, yaitu dengan secara mandiri maupun menggunakan jasa profesional seperti manajer.
Sabar Menunggu Hasil
Anda tidak bisa mendapat keuntungan investasi secara instan. Karena, setiap investasi yang nyata harus memberikan kisaran pengembalian yang wajar. Tidak terlalu cepat dan nilai manfaatnya terukur dengan baik.
Nah, setelah mengetahui arti dan bagaimana cara menjadi investor secara lebih luas, apakah Anda tertarik untuk memulainya? Bisa dikatakan, investasi adalah proses yang tidak mudah, namun tidak pula serumit yang dibayangkan lho! Tunggu apa lagi, mulai sekarang juga ya.
Baca juga: Investasi Jangka Panjang: Tujuan, Jenis, Contoh & Plus Minus