Ilustrasi Ethereum

ETH 2.0 & Dampak Peluncurannya Pada Nilai Ethereum

Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Apa itu ETH 2.0?

Ethereum 2.0, juga dikenal sebagai ETH2 atau “Serenity”, adalah peningkatan blockchain Ethereum. Peningkatan ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas jaringan Ethereum sehingga dapat memproses lebih banyak transaksi dan mengurangi kemacetan.

Ethereum 2.0 diluncurkan dalam beberapa fase, dengan peningkatan pertama diharapkan dapat diluncurkan menjelang akhir tahun 2020.

Lalu, apa bedanya dengan Ethereum saat ini? Dengan blockchain seperti Ethereum, ada kebutuhan untuk memvalidasi transaksi dengan cara yang terdesentralisasi. Saat ini Ethereum 1.0, seperti cryptocurrency lainnya, menggunakan mekanisme konsensus yang dikenal sebagai Proof of Work (PoW), sedangkan Ethereum 2.0 nantinya akan menggunakan mekanisme Proof of Stake (PoS).

Baca juga: Perbedaan Konsep Proof of Stake & Proof of Work

Dalam sistem PoW, penambang menggunakan kekuatan pemrosesan hardware komputer untuk memecahkan teka-teki matematika kompleks dan memverifikasi transaksi baru. Penambang pertama yang memecahkan teka-teki ini, akan menambahkan transaksi baru ke catatan semua transaksi yang membentuk blockchain. Mereka kemudian diberi hadiah koin crypto. Namun, proses ini bisa menghabiskan banyak energi.

Kalau PoS berbeda, karena alih-alih penambang, validator transaksi mempertaruhkan crypto untuk hak memverifikasi transaksi. Validator ini dipilih untuk mengusulkan pengurusan blok berdasarkan berapa banyak crypto yang mereka miliki, dan berapa lama mereka telah menahannya.

Validator lain kemudian dapat membuktikan bahwa mereka telah melihat sebuah blok. Jika ada cukup pembuktian, sebuah blok dapat ditambahkan ke blockchain. Validator kemudian diberi hadiah untuk proposisi blok yang berhasil. Proses ini dikenal sebagai “penempaan” atau “pencetakan”.

Keuntungan utama PoS adalah jauh lebih hemat energi daripada PoW, karena ia memisahkan pemrosesan komputer intensif energi dari algoritme konsensus. Ini juga berarti Anda tidak memerlukan banyak daya komputasi untuk mengamankan blockchain.

Baca juga: 5 VGA Mining Terbaik untuk Crypto, Dijamin Hash Rate Kencang

Apakah nilai Ethereum akan naik dengan adanya peluncuran ETH 2.0?

Pada bulan September 2020, seorang trader dan pembuat grafik dengan nama samaran terkenal “Crypto Capo” men-tweet grafik mingguan ETH yang menguraikan dua skenario yang mungkin.

Skenario tren turun menunjukkan penolakan level support $360 diikuti oleh penurunan tajam. Dan skenario tren naik menunjukkan konfirmasi $360 sebagai level support dan potensi pergerakan menuju ketinggian $800.

Mengacu pada level support $360, Ia mengatakan:

Jika level ini mampu bertahan, kita harusnya bisa melihat $815 dalam beberapa bulan kedepan. Invalidasi pada grafik.

Sejak adanya prediksi ini, ETH dalam dua bulan terakhir ini berhasil mempertahankan area support makro $360. Meskipun saat ini sedang menguji level resisten $450, yang tetap menjadi area resisten berat sepanjang tahun 2020.

Ketika level resisten utama ditembus, reli penembusan (kenaikan bertahap) dapat dengan cepat terjadi, dan inilah mengapa para pedagang lebih banyak berspekulasi tentang harga ETH daripada minggu-minggu sebelumnya.

Baca juga: 6 Cara Mining ETH Mudah dan Lengkap yang Bisa Dicoba

Data dari Skew juga menunjukkan bahwa volume transaksi 24 jam untuk ETH telah meningkat secara substansial sejak akhir Oktober 2020. Ini menunjukkan bahwa para pedagang menunjuk $450 sebagai level penting untuk ETH dan sedang mempertahankan atau mencoba untuk mendorongnya.

ETH 2.0 dijadwalkan untuk diluncurkan pada 1 Desember 2020, dan beberapa analis berspekulasi bahwa peluncuran ini dapat menyebabkan kurangnya pasokan.

Di bawah sistem staking ETH 2.0, pengguna dapat mempertaruhkan 32 ETH dan, sebagai gantinya, menerima insentif 15% untuk kepemilikan mereka. Proses staking berarti mengalokasikan ETH ke alamat kontrak ETH 2.0. Selama periode staking, pengguna tidak dapat menggunakan atau mentransfer ETH mereka kecuali mereka memilih untuk berhenti staking.

Jika popularitas staking bertumbuh, karena dapat menghasilkan hasil yang stabil dengan risiko yang relatif rendah, hal ini akan menyebabkan suplai ETH yang bersirkulasi menurun tajam, terutama di exchange.

ETH yang lebih sedikit akan dijual dan sisanya akan diakumulasikan saat pengguna mulai mempertaruhkan kepemilikan mereka. Ini dapat menciptakan permintaan yang lebih besar untuk altcoin teratas ini dan menghasilkan harga ETH yang bertahan di atas level $450.

Baca juga: Apa itu Staking Coin? Begini Menjadikannya Passive Income

 

Sources : Rene Millman on Decrypt & Joseph Young on Cointelegraph

Disclaimer : Metode, angka, teknik, pendapat, saranan atau indikator yang disajikan pada berita ini berasal dari sumber yang tertera, tidak boleh diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan menimbulkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan sebagai bahan edukasi dan informasi, dan bukan merupakan saran investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.

Share:
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin