blockchain wallet

Apa Itu Blockchain Wallet? Pengertian, Contoh, dan Cara Kerja

Share:

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, banyak hal-hal yang dapat kita lakukan dengan lebih mudah dan praktis. Misalnya di sektor investasi, terdapat berbagai aplikasi sekuritas dan bisa diunduh secara gratis. Sebagai contoh investasi kripto, saat ini tersedia aplikasi blockchain wallet.

Crypto wallet, bitcoin wallet, atau bisa disebut blockchain wallet adalah aplikasi dompet digital yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk mengatur dan menyimpan aset cryptocurrency maupun bitcoin. Ingin tahu lebih jelasnya? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!

Daftar Isi

Apa Itu Blockchain Wallet?

Blockchain wallet adalah dompet elektronik yang digunakan oleh penggunanya untuk menyimpan aset crypto miliknya. Dalam hal ini, pengguna juga bisa mengelola saldo mata uang crypto, terdiri atas bitcoin dan ethereum. Proses membuat dompet blockchain adalah gratis dan dapat dilakukan secara online.

Setelah dompet tersebut dibuat, pengguna akan mendapatkan kode ID dompet blockchain, yang hampir mirip seperti nomor rekening bank. Pengguna bisa mengakses dompet mereka melalui laman blockchain.com atau mengunduh lewat Google Play Store atau App Store.

Pada tampilan utamanya, dompet ini saldo crypto saat ini menunjukkan riwayat transaksi pengguna. Selain itu, pengguna bisa menekan icon saldo cryptocurrency, yang akan memunculkan nilai saldo dalam bentuk fiat atau mata uang negaranya.

Perbedaan Cryptocurrency dengan Blockchain

Lalu, apa perbedaan antara cryptocurrency dengan blockchain? Cryptocurrency adalah mata uang digital dengan kriptografi sebagai sistem pengamannya, sehingga tidak ada satupun orang yang bisa memalsukannya.

Sementara itu, blockchain adalah sistem teknologi yang digunakan sebagai wadah penyimpanan data digital, dalam hal ini yaitu aset crypto dan juga terkoneksi dengan kriptografi.

Walaupun keduanya memiliki arti berbeda, namun mereka saling berhubungan, yaitu crypto sebagai mata uangnya dan blockchain sebagai sistemnya.

Baca juga: Apa itu Blockchain? Pengertian, Tipe, Fungsi, dan Cara Kerja

Cara Kerja Blockchain Wallet

Pada dasarnya, sistem kerja blockchain dimulai pada saat sebuah block menyimpan suatu data baru lalu mengelolanya. Blockchain sendiri meliputi tiga jenis tahapan, yaitu record, transaction dan block.

Sistem blockchain ini juga telah terdesentralisasi, artinya tak ada satupun pihak mempunyai kendali penuh atas hal ini, melainkan terbagi kepada setiap perangkat yang telah terinstal software khusus.

Agar OctoMate semakin jelas, berikut tahapan cara kerja dari sistem dompet blockchain.

  1. Tahap pertama, sebuah toko online sebut saja Toko X mempunyai dompet bitcoin untuk menerima pembayaran dari konsumennya.
  2. Lalu, ada konsumen datang yang ingin membeli produk di website toko X dan membayar menggunakan bitcoin.
  3. Toko X memberikan alamat dompet bitcoinnya kepada konsumen tersebut agar bisa melakukan pembayaran.
  4. Konsumen melakukan pembayaran atau transfer bitcoin ke alamat dompet blockchain toko X bersamaan dengan kunci transaksi.
  5. Selanjutnya, penambang bitcoin akan menerima permintaan transaksi pembayaran tadi. Bagi Anda yang belum tahu, penambang bitcoin adalah sekelompok orang yang menyiapkan perangkat khusus untuk menghitung dengan matematis terkait pembukaan celah block baru pada sistem blockchain.
  6. Penambang bitcoin tadi menghitung nilai hash baru yang sebelumnya telah dikombinasi oleh hash kriptografi.
  7. Lalu, barulah sebuah block baru terbentuk dan dapat digunakan sebagai dompet bitcoin dalam transaksi toko X dengan konsumennya.
  8. Terakhir, transaksi terverifikasi yang ditandai dengan bitcoin di dompet toko X bertambah.

Baca juga: Cara Mining Bitcoin: Pengertian dan Metodenya, Wajib Simak!

Biaya Blockchain Wallet

Dalam kegiatan transfer bank akan dikenakan biaya administrasi sebesar kurang lebih 0,25% dan memerlukan beberapa hari ke depan sebelum Bitcoin dapat diterima. Lalu, jika menggunakan kartu debit atau kredit, prosesnya akan lebih singkat namun biaya administrasinya lebih besar, yaitu 3%. Perlu diketahui bahwa tak semua toko dapat menerima pembayaran lewat dompet blockchain.

Sementara itu, blockchain wallet menawarkan biaya prioritas, yaitu proses transaksi hanya dilakukan dalam waktu satu jam. Biaya blockchain juga bisa diatur jumlahnya oleh konsumen. Tetapi, jika konsumen menetapkan biayanya terlalu kecil, maka transaksi tidak dapat dilakukan bahkan ditolak.

Penting untuk diingat bahwa blockchain wallet memberlakukan sistem yang biasa disebut biaya dinamis. Biaya tersebut dibebankan pada berbagai transaksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya seperti nilai transaksi dan kondisi jaringan saat melakukan transaksi.

Keamanan Blockchain Wallet

Keamanan dari dompet digital memang salah satu pertimbangan paling penting bagi penggunanya. Hal tersebut bertujuan agar akun dompet mereka tidak bisa diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab. Berikut ini tingkat keamanan dompet blockchain.

Tingkat 1

Keamanan tingkat 1 dibuat untuk menghindari adanya kehilangan pengaksesan akun pengguna. Di tingkat ini, pengguna diminta untuk memverifikasi email mereka dan mengatur pembuatan password (sistem blockchain tidak dapat menyimpan password).

Tingkat 2

Keamanan tingkat 2 dibuat untuk mencegah orang lain masuk secara ilegal ke akun dompet pengguna. Hal ini dilakukan dengan cara otentikasi dua arah dan panggilan ke nomor telepon pengguna untuk menerima password.

Tingkat 3 

Keamanan tingkat 3 dibuat untuk memungkinkan pengguna dalam hal memblokir permintaan TOR yang bisa disalahgunakan. TOR yakni jaringan server global yang bisa merutekan traffic web melalui banyak komputer dengan tujuan mencegah orang lain melacak asal-usul pengguna.

Baca juga: Seberapa Pentingkah Cold Wallet di Cryptocurrency?

Kelebihan dan Kekurangan Blockchain Wallet

Berdasarkan pernyataan yang tertera di laman resmi Blockchain, terdapat hampir 30 juta dompet telah dibuat sampai saat ini. Berikut beberapa kelebihan dari dompet blockchain:

  • Dompet bitcoin paling terkenal dan ternama di dunia.
  • Mempunyai fitur trading built-in.
  • Biaya administrasi yang dikenakan pada saat relatif transaksi rendah (beli, jual, dan trading).
  • Keamanannya terjamin.

Selain itu, terdapat beberapa kekurangan dari dompet blockchain, di antaranya:

  • Tersentralisasi.
  • Kepemilikan atau anonimitas cenderung rendah.
  • Server dompet blockchain menyimpan kunci pribadi pengguna.

Cara Menggunakan Blockchain Wallet

Sederhananya, cara menggunakan blockchain wallet untuk menerima bitcoin adalah Anda hanya memberitahu pengirim Bitcoin alamat wallet blockchain Anda. Pada tahap ini Anda juga bisa scan QR code yang tertera.

Contoh Aplikasi Blockchain Wallet di Indonesia

Selanjutnya, ada beberapa contoh aplikasi blockchain wallet di Indonesia yang dapat Anda gunakan untuk menyimpan dan mengelola aset crypto Anda, seperti Bitocto. Bitocto adalah platform pertukaran aset digital generasi berikutnya yang menghubungkan dan memberikan kemudahan dalam membeli atau menjual cryptocurrency secara aman antar pelanggan.

Demikian penjelasan mengenai blockchain wallet mulai dari pengertian hingga contoh aplikasinya di Indonesia yang dapat diketahui oleh OctoMate. Sistem aplikasi ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk menyimpan aset crypto seperti bitcoin. Jadi, yuk mulai investasi dari sekarang!

Baca Juga: Begini Cara Investasi Bitcoin Pemula Agar Untung Maksimal!

Share: