Emas digital Bitcoin lahir pada kedalaman krisis keuangan global di 2008. Lalu, apakah Bitcoin bisa sebagai safe haven untuk investor pada saat ini?
Meskipun sampai saat ini belum ada yang tahu bagaimana hasil dari crisis global virus corona nantinya, ada satu kesimpulan yang nampaknya disetujui semua orang. Dampak pada ekonomi akan cukup signifikan. Minggu lalu, pemerintah Amerika Serikat menandatangani tagihan bantuan sebesar $2 triliun, dan pemerintah di seluruh dunia mencetak uang sebagai upaya mencegah krisis keuangan yang tertunda.
Baca Juga: Menghasilkan Uang dengan Trading Bitcoin Saat Lockdown COVID-19
Belum ada Cryptocurrency yang pernah melalui siklus ekonomi secara keseluruhan. Bitcoin lahir pada kedalaman krisis keuangan global di 2008. Seperti yang kita ketahui, blok pertama Bitcoin mengandung headline dari The Times pada tanggal ketika Satoshi Nakamoto menambang Bitcoin pertama kalinya: “Kanselir berada diambang bail out kedua untuk bank.”
Sehingga, sampai saat ini, meskipun ada spekulasi yang merajalela, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada Cryptocurrency saat ekonomi menukik turun. Namun, beberapa bulan terakhir, semenjak virus corona menjadi pandemik, telah memberikan kita gambaran tentang beberapa tren signifikan, salah satunya adalah kemiripan Bitcoin dengan Emas.
Gagasan bahwa Bitcoin merupakan “emas digital” telah ada beberapa waktu belakangan. Memang benar kedua aset ini berbagi beberapa kesamaan: harga yang dikendalikan oleh daya persediaan dan permintaan, dan keterbatasan persediaan contohnya. Namun, apakah investor akan memperlakukan Bitcoin sebagai “safe haven” (aset yang aman) untuk investasi dalam masa kekacauan pasar saham masih belum terbukti.
Baca Juga: Bitcoin di Titik Keseimbangan, Mampukah Mempertahankan Pola Panji?
Pada 12 Maret 2020, saat pasar saham global anjlok dan pemutusan sirkuit menghentikan perdagangan pada NYSE, harga Cryptocurrency juga mengalami penurunan. Bitcoin kehilangan lebih dari 40% nilainya – persentasi penurunan harian terbesar sejak 2013.
Namun, pada hari itu, emas mempertahankan harganya. Para kritikus dengan cepat menunjuk bahwa teori “emas digital” pada Bitcoin telah terbantah, namun tampaknya mereka berpendapat terlalu cepat. Dalam beberapa hari berikutnya, emas mencetak penurunan tertajamnya dalam satu minggu, kehilangan sekitar 12% dari nilainya.
Sejak saat itu, harga kedua aset ini telah memulih, meski Bitcoin sedikit lebih rendah dari emas, setelah mencetak penurunan yang lebih signifikan tentunya. Meski demikian menurut agregator data Skew, Bitcoin dan emas menunjukan kemiripan rekor hingga lebih dari 50%, yang mungkin menunjukan bahwa dalam ketidakpastian ekonomi sekalipun, kosep Bitcoin sebagai emas digital bisa dikatakan lebih akurat dari yang terlihat pada awalnya.
Baca Juga:
- Kenaikan Bitcoin Mendekati $7,000, Akankah Bullish Dikecewakan
- Karakteristik Bitcoin Sangat Menjanjikan Di Tengah Virus Corona
- Pitchfork Bitcoin Menunjukan Peningkatan 600% Menunggu
Source : Reuben Jackson on BigThink.com
Disclaimer : Metode, angka, teknik, atau indikator yang disajikan pada berita ini berasal dari sumber yang tertera, tidak boleh diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan menimbulkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan sebagai bahan edukasi dan informasi, dan bukan merupakan saran investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.