Bisakah Blockchain Membantu Melawan Inflasi – Inflasi merupakan suatu kecenderungan mengenai kenaikan harga secara terus menerus yang terjadi dalam suatu perekonomian negara. Salah satu negara yang pernah memanfaatkan kripto selama inflasi adalah Venezuela. Kripto juga memiliki potensi untuk membantu sebuah negara bertahan menghadapi hiperinflasi berkat transaksi yang terdesentralisasi dan ekonomi digital.
Baca juga: Investasi Dengan Modal Kecil
Georgia misalnya, yang baru-baru ini mengalami depresiasi besar-besaran terhadap mata uang nasionalnya karena kemungkinan sanksi dari Rusia. Antisipasi sanksi menyebabkan penurunan 10% relatif terhadap dolar, tetapi telah dikembalikan. Hal ini disebabkan karena sanksi potensial pada transaksi, dan biasanya itu yang ditargetkan ketika panggung politik menjadi sedikit terdistorsi.
Baca juga: Hal Yang Perlu Diketahui Mengenai Blockchain Pribadi vs Publik
Memiliki platform blockchain yang komprehensif di tingkat nasional menghilangkan risiko terputusnya pasar utama, seperti sebagian besar negara yang mampu membayar sanksi. Dalam kasus Georgia, Rusia adalah salah satu pasar terbesar untuk ekspor dan wisatawan anggur. Setelah itu terputus, akan merusak ekonomi ke proporsi yang tidak terbayangkan.
Baca juga:Ukraina Berencana Legalkan Bitcoin
Oleh karenanya, secara ringkas blockchain bermanfaat ke beberapa sektor bagi sebuah negara termasuk sebagai strategi melawan inflasi. Salah satunya adalah bahwa mereka dapat memotong supply tanpa harus mengikat mata uang mereka terhadap yang asing, yang biasanya merusak perekonomian. Kedua, blockchain dapat menyediakan sistem pembayaran alternatif bagi mereka yang mau melakukan bisnis internasional dengan proses transaksi yang cepat dan tergolong murah.
Baca juga:
- Blockchain Bantu Dokter Rawat Pasien Lebih Baik
- Tether, Crypto Yang Paling Banyak Digunakan Di Dunia