Dalam beberapa tahun terakhir, bank crypto menjadi sebuah alternatif baru untuk layanan keuangan di dunia blockchain.
Cryptocurrency khususnya Bitcoin mewujudkan berbagai fungsi perbankan yang sebelumnya secara eksklusif hanya di ranah bank tradisional.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu bank kripto dan cara kerjanya, yuk simak pembahasan di bawah ini!
Apa itu Bank Crypto?
Bila didefinisikan, bank crypto adalah sebuah lembaga perbankan yang menjalankan berbagai standar kegiatan terkait uang, seperti deposito, penarikan, tabungan, pinjaman, dan berinvestasi dalam berbagai instrumen pasar.
Meski dijelaskan seperti standar bank pada umumnya, akan tetapi bank crypto sebetulnya adalah hal yang cukup berbeda.
Bank kripto mengintegrasikan cryptocurrency ke dalam fungsi keuangan tersebut. Selain itu, mereka juga telah mendapatkan legalitas di mata pengawas keuangan lokal di beberapa negara.
Adapun beberapa jenis bank cryptocurrency adalah Bitwala dan Spot9. Bisa dibilang, kedua platform tersebut merupakan kerangka yang kini mulai menjadi jembatan antara ekonomi fiat dan kripto.
Deposito Bitwala misalnya, ia diatur oleh Otoritas Pengawas Keuangan Federal Jerman dan diasuransikan oleh Skema Jaminan Setoran Jerman hingga 100.000 euro (sekitar 113.000 dollar), seperti halnya bank lain yang diatur di Jerman.
Kemitraannya dengan SolarisBank yang diatur oleh Uni Eropa memungkinkan para pemegang rekening Bitwala untuk melakukan apapun selayaknya yang bisa mereka lakukan melalui rekening bank reguler (umum).
Baca juga: 8 Daftar Mata Uang Tertinggi di Dunia 2022, Kalahkan Dollar!
Cara Kerja Bank Crypto
Dengan bank crypto, Anda bisa melakukan pembayaran sewa dan tagihan, dibayar, menukar mata uang, transfer antar bank, hingga menyimpan uang dalam fiat serta cryptocurrency dengan mulus.
Hal ini awalnya muncul akibat kemampuan unik keuangan blockchain yang kemudian mendorong banyak perusahaan kripto menawarkan layanan seperti bank untuk bisnis, meskipun belum ada aturan mengenai operasi tersebut.
Di Amerika Serikat, misalnya, Securities and Exchange Commission belum mengindikasikan bahwa bisnis kripto dapat berintegrasi dengan sistem perbankan. Sehingga untuk saat ini, cryptocurrency pada dasarnya adalah dana investasi.
Coinbase Custody merupakan salah satu contoh paling canggih, tetapi hanya bisa berperan menjadi “bank” sampai regulator memberikan persetujuan.
Melansir Cointelegraph, regulator dapat mencegah pergerakan mata uang digital dan membuat penghalang jalan bagi individu untuk menggunakan uang dengan tujuan tersendiri, atau bahkan mentransfer dana ke mata uang fiat.
Laporan McKinsey baru-baru ini menyebutkan bahwa tanpa persetujuan regulator, semua keuangan blockchain tunduk pada waktu penyelesaian tiga sampai lima hari pasar fiat yang mendasarinya.
Sementara, dengan bank crypto, seseorang dapat menukar aset cryptocurrency ataupun melakukan pembayaran dalam hitungan menit melalui blockchain. Sehingga, tak perlu diselesaikan berhari-hari seperti halnya sistem bank lama.
Hal ini tentu tidak terlepas dari Decentralized Finance (DeFi), yaitu sebuah sisem keuangan berbasis blockchain yang beroperasi menggunakan smart contract.
Tak seperti layanan keuangan terdahulu yang bergantung pada lembaga seperti bank sebagai perantara, DeFi justru bertindak tanpa adanya otoritas pusat.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu bank crypto dan cara kerjanya yang patut OctoMate ketahui.
Dari penjelasan tersebut, bisa dibilang bahwa bank cryptocurrency kini mulai menjadi perantara dalam menjalan bisnis mengingat mata uang digital terus berkembang dan banyak digunakan sebagai alat pembayaran.
Nah, jika Anda tertarik dan ingin mulai coba berinvestasi kripto, pastikan Anda menggunakan platform investasi dan trading crypto yang terpercaya seperti Bitocto.
Dengan Bitocto, investasi Anda pun jadi jauh lebih aman serta dan mudah. Yuk mulai transaksi Anda di Bitocto dan download aplikas sekarang juga!
Baca juga: Apa Itu Blockchain Wallet? Pengertian, Contoh, dan Cara Kerja