Estimasi 2.6 juta customer di Inggris membeli aset digital cryptocurrency, lonjakan pengguna aset cryptocurrency ini hampir dua kali jumlah yang dilaporkan tahun lalu, ungkap riset terbaru FCA (Financial Conduct Authority), salah satu badan keuangan di Inggris.
Riset dilakukan pada 2681 customer oleh YouGov, dengan temuan 1.1 juta lonjakan pengguna aset digital cryptocurrency sejak FCA menyelesaikan survei tatap muka sehubungan topik yang sama tahun lalu. Dari 1.9 juta yang masih menyimpan asset digital cryptocurrency mereka — seperti Bitcoin, Ripple, atau Ethereum — setengah dari mereka memiliki lebih dari £260.
Riset ini dilakukan sebagai bagian dari kerja FCA bersama pemerintah dan bank Inggris untuk memahami ukuran pasar, profil customer, dan perilaku mereka terhadap aset cryptocurrency. Dan menemukan bahwa mayoritas pemilik aset digital cryptocurrency umumnya memiliki pengetahuan tentang produk, meyadari kurangnya peraturan yang melindungi, serta memahami risiko volatilitas harga (perubahan naik turun harga).
Selain itu, sekitar 300,000 pemilik aset cryptocurrency percaya bahwa mereka memiliki perlindungan, yang akhirnya membuat mereka berpotensi terkena kerugian finansial.
Sekitar 83% dari pembeli aset digital cryptocurrency, membeli melalui exchange yang tidak berbasis di negara mereka, Inggris.
Direktur eksekutif strategi dan kompetisi sementara FCA, Sheldon Mills, mengatakan:
”Laporan FCA ini mengungkapkan peningkatan popularitas aset cryptocurrency ditengah populasi customer Inggris dan menggarisbawahi pentingnya usaha kita untuk memahami lebih dalam mengenai pasar ini dan bagaimana orang-orang berinteraksi dengan aset-aset ini.”
“Aset cryptocurrency memiliki risiko dan kesempatan untuk para customer dan kami berharap dengan pengetahuan ini bisa membantu menginformasikan debat kebijakan di Inggris dan secara international, mengingat penggunaan aset ini yang terus bertumbuh.”
Baca Juga: Bitcoin Ancang Naik Menuju $400000, Lalu Bagaimana Dengan Altcoins?
Pada anggaran Maret 2020, pemerintah Inggris mengatakan bermaksud untuk konsultasi seputar langkah-langkah untuk membawa aset digital cryptocurrency tertentu ke dalam ruang lingkup regulasi promosi finansial. Pernyataan kebijakan jatuh tempo tahun ini, mengikuti konsultasi pada pelarangan penjualan turunan aset cryptocurrency tertentu kepada investor ritel.
Melihat lonjakan pengguna aset digital cryptocurrency yang kian banyak ditemui di negara-negara baik yang berkembang ataupun yang sudah maju, menyadarkan kita betapa pentingnya regulasi yang tepat untuk melindungi masyarakat selaku pengguna aset digital cryptocurrency ini.
Itu mengapa Indonesia dengan cepat tanggap melibatkan badan pemerintahan seperti BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi), KOMINFO, serta tidak ketinggalan juga, adanya Asosiasi Blockchain Indonesia yang mendukung kelestarian ekosistem dan industri blockchain, dan memastikan setiap anggota dan masyarakat yan terlibat di industri ini, dapat terjamin keamanannya.
Bitocto Exchange merupakan salah satu exchange aset digital cryptocurrency yang sudah terdaftar di badan pemerintahan BAPPEBTI, KOMINFO, dan juga merupakan member Asosiasi Blockchain Indonesia. Sehingga Anda tidak perlu khawatir, investasi dengan aman dan nyaman. Jika Anda butuh panduan? Hubungi Customer Support Bitocto Exchange di WhatsApp 0877-9888-6840 atau Telegram https://t.me/bitocto. Happy Trading Bitoctonians!
Baca Juga:
- Apakah Bitcoin Mampu Menghentikan Krisis Keuangan?
- Perkembangan Cryptocurrency di Indonesia Sangat Pesat
- Cryptocurrency 6 Juli 2020 : Bitcoin Memulai Minggu Ini Dengan Kenaikan
- Pasar Crypto 3 Juli 2020: Bitcoin Diambang Kenaikan Besar-Besaran
- Update Market 29 Juni 2020: Bitcoin Bertahan Untuk Wujudkan $10,000
Reference : Finextra.com
Disclaimer : Metode, angka, teknik, atau indikator yang disajikan pada berita ini berasal dari sumber yang tertera, tidak boleh diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan menimbulkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan sebagai bahan edukasi dan informasi, dan bukan merupakan saran investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.
