Lima faktor yang mungkin memotivasi pergerakkan harga Bitcoin beberapa hari kedepan :
Daftar Isi
1. Saham bersiap untuk momen krisis
Hari Senin akan membentuk pembukaan yang menarik untuk ekuitas Amerika Serikat, karena kekhawatiran meningkat akibat dampak dari block trades(a) senilai $20 Miliar pada hari Jumat.
Berasal dari pemain utama Goldman Sachs dan Morgan Stanley, munculnya pembelian yang mengejutkan yang sebagian besar menargetkan saham teknologi telah menyebabkan kepusingan para traders. Pergerakkan lanjutan akan mulai dimainkan pada Senin (29/03) saat pasar Wall Street buka. “Traders dimana saja tau akan cerita ini dan akan terpaku pada layar mereka,” jelas manajer portfolio Sharif Farha ke Bloomberg.
Volatilitas pada saham memberikan efek samping pada Bitcoin, seberapa besar dampaknya tergantung pada pergerakkan yang saat penulisan ini belum diketahui. Menurut Andreas Lipkow, ahli strategi di bank Jerman, Comdirect, pasar (saham) bisa saja memulai perdagangan dengan bersahabat di awal minggu, meskipun saat ini ada beberapa aksi ambil untung dan block trades yang tidak biasa, asimetri pasar saat ini masih dapat diproses dengan baik.
Faktor makro lainnya termasuk penurunan harga minyak, meskipun hal ini tidak menekan BTC seperti halnya saham.
(a)Block Trades : perdagangan sekuritas dalam jumlah besar, melibatkan sejumlah besar ekuitas atau obligasi yang diperdagangkan dengan harga yang diatur antara dua pihak. Perdagangan ini terkadang dilakukan diluar pasar terbuka untuk mengurangi dampak pada harga sekuritas, seperti fluktuasi volume yang besar dan dapat memengaruhi nilai pasar dari saham atau obligasi yang diperdagangkan tersebut.
2. Harga BTC masih berkonsolidasi di $56,000
Pasar spot BTC mengawali hari Senin (29/03) dengan kisah konsolidasi (pergerakkan harga hampir datar), setelah pemulihan pada akhir pekan kemarin yang melegakan para pedagang setelah menyaksikan penurunan BTC hingga ke $50,000.
Level $56,000 saat ini menjadi resisten yang kuat, dimana para penjual berkumpul setelah BTC menyentuh ketinggian sepanjang masa di $61,700. “Skenario BTC sedang dimainkan sejauh ini, dimana resisten penting belum berhasil ditembus dalam sekali jalan. Meski begitu, ini bukan merupakan hal yang buruk. Jika $54,000 gagal untuk menahan sebagai support, saya berasumsi kita pun akan masih melihat skenario konsolidasi berlanjut,” menurut analis Cointelegraph Markets, Michaël van de Poppe.

Sikap “tunggu dan lihat saja dulu” pada pergerakkan harga ini mencerminkan mood para analis dan nampaknya juga para pedagang pasca ketinggian sepanjang masa.
3. Keuntungan bulan April “bergantung pada” tingkat belanja konsumen
Performa harga BTC di bulan April akan “bergantung” pada investor ritel, menurut layanan analisis on-chain Glassnode. Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan minggu lalu, Glassnode menyoroti perbedaan yang tidak biasa antara pengeluaran konsumen AS dan pendapatan yang bisa dibelanjakan akibat lockdown virus COVID-19.

Masyarakat mendapat pemasukkan tambahan berkat stimulus, tetapi tidak ada tempat untuk membelanjakannya, mengingat pada saat itu masih dalam lockdown COVID-19. Sekarang, mulai adanya pembukaan kembali yang merayap ke banyak negara bagian, keseimbangan siap untuk diperbaiki.
Banyak rumah tangga yang mendapat penyangga pendapatan tambahan untuk dibelanjakan, karena pemberian stimulus terbaru dan penurunan pengeluaran selama lockdown. Akankah mereka menginvestasikannya ke pasar crypto atau melunasi hutang? Kinerja Bitcoin di bulan April akan bergantung pada ini.
4. Indikator RSI menunjukan BTC akan memberi lebih banyak keuntungan
Indikator teknis BTC tetap sangat bullish dalam jangka waktu yang lebih lama. Yang terakhir disorot adalah RSI (Relative Strength Index), yang saat ini memasuki fase “puncak” yang secara tradisional menyertai harga tertinggi.
Analis Quant PlanB, pencipta rangkaian model harga BTC, menunjukkan bagaimana RSI berfluktuasi relatif terhadap titik dalam siklus halving Bitcoin, dimana tahun selanjutnya pasca halving menjadi tahun yang baik untuk kenaikan BTC. Ia juga mengatakan bahwa RSI menunjukkan 2021 tidak akan berbeda dengan 2013 atau 2017 perihal kenaikan,
“RSI bulanan BTC bahkan belum 95. Di pasar bullish 2011, 2013, dan 2017, kita bisa melihat setidaknya 3 bulan diatas 95, ini masih awal,” rangkumnya akhir pekan lalu.

Sementara itu, Stock-to-flow menuntut harga BTC rata-rata $100,000 atau $288,000 pada siklus halving ini, tergantung pada model yang digunakan.
5. Indikator Fear & Greed masih tenang
Dalam hal sentimen investor, kenaikan harga akhir pekan memiliki pengaruh yang tidak terlalu bagus pada kemungkinan aksi jual. Ini menurut ukuran klasik pasar, Crypto Fear & Greed Index.
Skala antara 0 dan 100, grafik Fear & Greed (ketakutan & keserakahan) menunjukkan bagaimana perasaan pasar tentang aksi harga Bitcoin, dan menyimpulkan apakah aktivitas baru-baru ini terjadi untuk pemantulan dari posisi terendah atau aksi jual dari posisi tertinggi.
Perjalanan ke ketinggian sepanjang masa sebelumnya di $58,300 pada bulan Februari 2021 memicu tanda peringatan dari indeks. Alhasil BTC mengalami penurunan skor dari 94/100 menjadi 38/100 pada 1 Maret 2021, hanya untuk kembali ke pertengahan 70-an hari kemudian.

Pada saat penulisan, indeks mengukur 72/100, diklasifikasikan sebagai “keserakahan” di antara investor, tetapi masih memiliki banyak ruang untuk kelonggaran sebelum memasuki wilayah jual, dilambangkan sebagai “keserakahan yang ekstrem”.
Sumber : William Suberg on Cointelegraph
Disclaimer : Metode, angka, teknik, pendapat, saranan atau indikator yang disajikan pada berita ini berasal dari sumber yang tertera, tidak boleh diasumsikan akan menguntungkan dan tidak akan menimbulkan kerugian. Berita ini disampaikan dengan tujuan sebagai bahan edukasi dan informasi, dan bukan merupakan saran investasi. Penulis, penerbit, dan semua afiliasi tidak bertanggung jawab atas hasil transaksi anda.